Kabar24.com, JAKARTA-- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Iriawan mengimbau agar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta terus mempelajari modus baru yang berkaitan dengan tindak pidana narkoba.
Hal ini disampaikan Iriawan pada pemusnahan barang bukti berbagai jenis narkoba seberat ratusan kilogram di halaman Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ). Pasalnya, baik jenis narkoba maupun modus penyelundupannya kian hari kian beragam. Bagaimana tidak, meskipun kian hari kian diburu, para pelaku tetap tak kehabisan akal dalam mengkreasikan jenis zat terlarang baru beserta cara pemasarannya didorong oleh keuntungan yang fantastis.
"Oleh sebab itu, terus Pak Niko saya minta mempelajari modus-modus baru berkaitan dengan adanya narkoba baru. Kita harus terus mengejar jangan sampai ketinggalan oleh mereka [para produsen dan pengedar]," imbau Iriawan, Kamis (3/2/2017).
Iriawan mencontohkan peredaran narkoba jenis baru yang disebut tembakau Gorila. Tembakau Gorila merupakan sejenis narkoba yang terbuat dari bahan dasar tembakau dan dicampur dengan zat-zat kimia.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengamankan WT, seorang Sarjana Kimia lulusan universitas Jepang. WT diketahui menjalankan home industry tembakau Gorila di Surabaya, Jawa Timur. Tembakau Gorila ini diketahui mampu menciptakan daya halusinasi yang lebih kuat jika dibandingkan dengan mariyuana atau yang lebih dikenal dengan tanaman ganja.
Lagi-lagi, keuntungan yang besar menjadi salah satu faktor. Iriawan menjelaskan bahwa bahan dasar produk ini, yakni tembakau dijual dengan harga yang cukup murah di pasaran, begitu juga dengan bahan kimia yang digunakan sebagai campuran untuk menimbulkan efek halusinasi. Namun, harga jual tembakau Gorila di pasaran cukup tinggi, 5 gram tembakau gorila bisa dihargai hingga Rp400 ribu.
"Ahlinya ada, bekas S1 bagian kimia. Dia campur sehingga menjadi dayanya yang luar biasa. Tembakaunya beli murah bahan-bahan kimianya murah sehingga untungnya berlipat-lipat. Dalam usaha lima bulan dia sudah bisa beli rumah, sudah jalan-jalan ke luar negeri jadi memang tergiur ntuk berbisnis narkoba," jelas Iriawan.
Selain itu, jajaran DitResnarkoba Polda Metro jaya juga diminta untuk mewaspadai modus peredaran narkoba yang semakin beragam, khususnya yang menargetkan anak-anak dengan membuat narkoba berbentuk seperti permen atau mencampur dengan makanan lain.
Seperti diketahui, ada-ada saja akal-akalan para penjaja barang haram ini. Mulai dari memasarkan dengan online, menghindari pemeriksaan di bandara dengan menempatkan narkoba pada alat khusus dan lain-lain.
Nico Afinta sendiri, dalam kesempatanyang sama membenarkan terkait modus peredaran narkoba ii. Dia menjelaskan bahwa salah satu modus operandi yang dilakukan pengedar adalah dengan mengkamuflasekan narkoba ke dalam panel listrik.
"Salah satu modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan menyembunyikan atau mengkamuflasekan narkoba dalam panel listrik," katanya.
Kapolda Jaya Minta Jajarannya Waspada Modus Baru Narkoba
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Iriawan mengimbau agar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta terus mempelajari modus baru yang berkaitan dengan tindak pidana narkoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Juli Etha Ramaida Manalu
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu
Forum BUMN Riau Dorong Sport Tourism Lewat Fun Golf Perdana
12 jam yang lalu