Kabar24.com, SEMARANG—Situs Semedo di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, disiapkan menjadi destinasi wisata yang mendunia oleh pemerintah.
Situs arkeologi ini nantinya tidak hanya sebagai museum, namun juga pusat penelitian dan informasi tentang manusia purba, serta tempat rekreasi tentang sejarah dan purbakala.
“Potensi situs Semedo ini luar biasa, karena ada temuan fosil manusia purba berusia 2,4 juta tahun lalu. Badan Ekonomi Kreatif berinisiasi tempat ini menjadi perhatian dunia. Jadi tidak hanya nasional, tetapi mendunia,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih asal daerah pemilihan IX Jateng itu, seperti dikutip dari laman resmi pemprov Jateng, Selasa (28/2).
Pada sesi dialog dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Kabupaten Tegal itu, Fikri menyebutkan pembangunan museum di atas lahan perbukitan seluas 10.582 meter persegi itu memerlukan anggaran sebesar Rp49 miliar.
Pemerintah melalui APBN 2016 mengucurkan dana Rp15 miliar, sedangkan pada 2017 dialokasikan Rp7 miliar. Di sisi lain dia berharap peran aktif pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memberikan dukungan setelah adanya kucuran dana dari pemerintah pusat.
Khususnya, pembangunan infrasruktur jalan menuju situs yang ditemukan 2015 dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer ke arah timur dari pusat pemerintahan Pemkab Tegal, yang kondisinya rusak parah. Dia berharap pada 2018 mendatang perbaikan jalan dapat direalisasikan.
“Akses jalan menuju Semedo rusak parah dan tidak layak. Selain itu juga perlu mempersiapkan hal lainnya, seperti membuat suvenir, bagaimana
melayani pengunjung dengan baik, serta hal lainnya yang melibatkan ekonomi kreatif dan Kementerian Pariwisata,” imbuhnya.
Senada dengannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan di Semedi terdapat temuan fosil-fosil manusia dan hewan, serta artefak zaman purba yang diperkirakan seperti Sangiran atau bisa disebut Sangiran kecil.
Termasuk dari sisi usia yang tidak terpaut jauh dari Situs Sangiran di Kalijambe, Kabupaten Sragen. Bahkan beberapa temuan Semedo juga dipinjam Museum Sangiran. Menurut dia, apabila akan didorong sebagai tempat wisata sejarah dan purbakala, pengembangannya harus ekstra hati-hati.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan Situs Semedo adalah situs Kala Plestosen baru yang mampu menunjukkan potensi luar biasa bagi pemahaman evolusi lingkungan, fauna, manusia purba pada Kala Plestosen di Jawa.
“Artinya kalau diketahui potensinya dan arkeolog sudah mengatakan, maka segera pemkab mengambil inisatif menatanya. Sehingga nantinya jika dieksploitasi untuk wisata maka kawasan ini sudah terpagari dengan regulasi. Tidak kalah penting, buat grand design, termasuk infrastruktur,” ujarnya.