Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dengan Slovenia

Pembahasan mengenai peningkatan hubungan bilateral RI dengan Slovenia diselenggarakan dalam pertemuan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-3 di Ljubljana, Ibu Kota Slovenia, (14/2/2017).
Director General for Common Foreign and Security Policy Kementerian Luar Negeri Slovenia Matej Marn dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Muhammad Anshor (dok. KBRI/PTRI Wina)
Director General for Common Foreign and Security Policy Kementerian Luar Negeri Slovenia Matej Marn dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Muhammad Anshor (dok. KBRI/PTRI Wina)

Kabar24.com, LJUBLJANA, SLOVENIA – Pembahasan mengenai peningkatan hubungan bilateral RI dengan Slovenia diselenggarakan dalam pertemuan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-3 di Ljubljana, Ibu Kota Slovenia, (14/2/2017).

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Anshor, dan didampingi oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri RI serta KBRI/PTRI Wina. Sementara dari Slovenia, delegasi dipimpin oleh Director General for Common Foreign and Security Policy Kementerian Luar Negeri Slovenia, Matej Marn.

Pada kesempatan itu, Marn menyampaikan, bahwa tahun 2017 menandai 25 tahun hubungan diplomatik RI-Slovenia sekaligus mengundanh Pemerintah Indonesia untuk menghadiri Bled Strategic Conference yang akan diselenggarakan pada Oktober 2017 mendatang di kota Bled.

Pertemuan FKB kali ini juga dimanfaatkan oleh pihak Indonesia untuk menggalang dukungan Slovenia terkait pencalonan RI sebagai anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan periode 2019-2020 dan pencalonan wakil Indonesia, Duta Besar Arif Havas Oegroseno, sebagai hakim ITLOS periode 2017-2026.

Di samping pertukaran informasi mengenai kondisi dalam negeri masing-masing, kedua pihak juga membahas beberapa isu regional di antaranya perkembangan Uni Eropa pasca-Brexit, perluasan keanggotan Uni Eropa ke negara-negara di wilayah Balkan, serta krisis migran yang tengah berlangsung di Eropa saat ini.

Beberapa isu global yang menjadi perhatian kedua negara antara lain perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya Israel – Palestina, kondisi Suriah, serta perkembangan situasi politik dalam negeri Amerika Serikat.

Terkait isu perdamaian di Timur Tengah, Slovenia menyampaikan bahwa pengalaman penanganan konflik di wilayah Balkan Barat dapat menjadi salah satu rujukan dalam upaya mencari solusi perdamaian sekaligus penanganan terorisme di kawasan tersebut.

Lebih jauh, Slovenia juga kembali menegaskan keprihatinannya mengenai pembangunan pemukiman Israel di wilayah Palestina.

Menyinggung masalah gelombang migran, Slovenia menilai perlunya upaya untuk meningkatkan keterlibatan negara-negara asal pengungsi sebagai bagian dari kerangka penyelesaian isu migran di Eropa.

Dalam kaitan ini, UE diharapkan mampu memberikan pelatihan kepada aparatur militer negara-negara di kawasan tersebut, khususnya Libya, untuk dapat mengontrol wilayah perairan mereka sendiri.

Kesepakatan

Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain mengenai pentingnya political will untuk meningkatkan kualitas hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. Kedua negara sepakat untuk melakukan percepatan penandatanganan kerja sama ekonomi Indonesia – Slovenia pasca-selesainya perundingan Indonesia-UE Comprehensive Economic Partnership Agreement.

Slovenia juga menawarkan Pelabuhan Koper sebagai jalur masuk alternatif untuk mempercepat pengiriman komoditi ekspor Indonesia ke wilayah Eropa Tengah dan Eropa Timur.

Lebih jauh kedua pihak juga sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama antara Bled Strategic Conference dan Bali Democracy Forum serta melanjutkan dialog politik/konsultasi bilateral dengan melibatkan kementerian teknis dalam pertemuan selanjutnya.

Dalam menyongsong peringatan 25 tahun hubungan bilateral RI – Slovenia di bulan Oktober 2017 mendatang, kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan rangkaian acara terkait promosi kerja sama di berbagai sektor yang akan ditutup dengan puncak acara Resepsi Diplomatik pada bulan yang sama

Hubungan bilateral RI – Slovenia telah dimulai sejak tahun 1992. Di bidang ekonomi dan perdagangan hubungan kedua negara relatif stabil dan masih menyisakan banyak potensi untuk digarap.

Meski jumlah populasi negara tersebut relatif kecil, yakni 2 juta orang, Slovenia merupakan salah satu negara yang paling maju dan dinamis di antara negara-negara ex-Yugoslavia lainnya dengan GDP per kapita sebesar US$ 20,726.5 (data World Bank 2015) dan layak menjadi pasar potensial bagi Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper