Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beragam Tanggapan Dunia usai Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Akui Negara Palestina

Beberapa negara di dunia menyuarakan dukungan terhadap Norwegia, Irlandia, dan Span
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di Masjid Mostafa Mahmoud, Giza, Mesir pada Jumat (20/10/2023). - Bloomberg/Islam Safwat
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di Masjid Mostafa Mahmoud, Giza, Mesir pada Jumat (20/10/2023). - Bloomberg/Islam Safwat

Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa negara di dunia menyuarakan dukungan terhadap Norwegia, Irlandia, dan Spanyol setelah ketiga negara Eropa tersebut mengumumkan bahwa akan secara sepihak mengakui negara Palestina, pada Rabu (22/5/2024).

Meski begitu, Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jerman mengatakan bahwa saat ini bukanlah waktu dan kondisi yang tepat untuk hal tersebut. Sekutu Israel di Washington dan Berlin menekankan bahwa negosiasi dengan Israel adalah satu-satunya jalan menuju negara Palestina dan menekankan dukungan terhadap solusi dua negara dalam konflik tersebut.

Sementara itu, Arab Saudi, Yordania, Turki, dan Slovenia menyambut baik pengumuman Dublin, Madrid dan Oslo, yang mengatakan mereka masing-masing akan mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024, di tengah agresi Israel ke Palestina.

Dilansir Times of Israel, beberapa negara memberikan respons atas langkah yang dilakukan Norwegia, Irlandia dan Spanyol atas pengakuan negara Palestina, di antaranya:

1. Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan sambutan Kerajaan Arab Saudi atas keputusan positif yang diambil oleh Norwegia, Spanyol, dan Irlandia untuk mengakui negara Palestina.

"Kerajaan menghargai keputusan yang dikeluarkan oleh negara-negara sahabat, yang menegaskan konsensus internasional mengenai hak inheren rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan menyerukan negara-negara lain untuk segera mengambil keputusan yang sama," katanya.

Kerajaan Arab Saudi yang merupakan rumah bagi tempat-tempat suci umat Islam, telah lama memposisikan dirinya sebagai pendukung perjuangan Palestina dan tidak pernah mengakui Israel.

Namun, penguasa de facto negara tersebut, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan pada September lalu, bahwa kemajuan telah dicapai mengenai kemungkinan kesepakatan normalisasi yang juga akan melibatkan peningkatan keamanan dan perjanjian lainnya dengan AS yang selama ini telah berusaha menjadi perantara.

2. Prancis

Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan bahwa mengakui secara resmi negara Palestina bukanlah hal yang tabu, tetapi keputusan seperti itu harus diambil pada saat yang tepat.

"Ini bukan sekedar isu simbolis atau pertanyaan tentang posisi politik, tapi alat diplomasi untuk mencapai solusi dua negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan, pada Rabu (22/5/2024).

3. Jerman

Jerman juga menyuarakan sentimen serupa, dengan mengatakan bahwa solusi dua negara adalah tujuan akhir tetapi harus lahir dari dialog.

"Negara Palestina yang merdeka tetap menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri Jerman," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman pada konferensi pers rutin di Berlin, seraya menambahkan bahwa proses dialog diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Yordania

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memuji langkah terkoordinasi yang dilakukan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol sebagai langkah penting dan esensial menuju negara Palestina.

"Kami menyambut baik keputusan yang diambil oleh negara-negara sahabat Eropa hari ini untuk mengakui negara Palestina. Kami menghargai keputusan ini dan menganggapnya sebagai langkah penting dan esensial menuju solusi dua negara yang mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," katanya, dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Hongaria di Amman.

Yordania adalah penjaga situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem. Safadi menyatakan harapannya bahwa keputusan ini akan menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas yang menempatkan semua negara di dunia dan kawasan pada jalur yang jelas menuju perdamaian yang adil dan komprehensif, yang merupakan satu-satunya penjamin keamanan dan stabilitas bagi Palestina, dan Israel.

5. Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)

Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang beranggotakan 6 negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman, juga menyatakan dukungannya terhadap langkah negara-negara Eropa itu, dan Sekretaris Jenderal GCC, Jasem Mohamed Albudaiwi mengatakan langkah tersebut mewakili langkah penting dan strategis menuju pencapaian solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

6. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Kota Jeddah, Arab Saudi, juga menyambut baik langkah tersebut sebagai langkah bersejarah yang penting.

7. Turki

Turki menyambut baik keputusan Spanyol, Irlandia dan Norwegia, dan menyebutnya sebagai langkah penting menuju pemulihan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas.

Kementerian Luar Negeri Turki juga mengatakan langkah tersebut akan membantu Palestina mendapatkan status yang layak di mata komunitas internasional. Turki akan melanjutkan upayanya untuk menekan lebih banyak negara agar mengakui Palestina.

8. Slovenia

Perdana Menteri Slovenia Robert Golob memuji pengakuan negara Palestina merdeka oleh 3 negara Eropa tersebut, namun negaranya tidak segera melakukan tindakan serupa.

Awal tahun ini, pemerintah Slovenia meluncurkan prosedur pengakuan terhadap negara Palestina, namun negara kecil di Uni Eropa tersebut mengatakan langkah formal tersebut akan dilakukan ketika negara tersebut dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perdamaian abadi di Timur Tengah.

"Pemerintah Slovenia adalah negara pertama yang menandatangani deklarasi khusus untuk memulai proses pengakuan Palestina, di mana kami menyatakan harapan bukan persyaratan untuk kedua belah pihak. Rakyat Palestina membutuhkan lebih dari sekadar pengakuan simbolis. Kami ingin membantu mereformasi dan memberdayakan Otoritas Palestina, yang akan mewakili penduduknya di Tepi Barat dan Gaza dan memimpinnya menuju solusi dua negara, yang dipandang oleh hampir seluruh dunia sebagai solusi perdamaian abadi," kata Golob.

Adapun di Slovenia, anggota parlemen harus memberikan persetujuan akhir untuk bisa melakukan pengakuan dari sebuah negara.

9. Palestina

Warga Palestina menyambut baik pengumuman pengakuan Eropa sebagai penegasan upaya mereka selama puluhan tahun untuk mendapatkan status kenegaraan di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza wilayah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967, ketika negara-negara Arab termasuk Mesir, Suriah dan Yordania mencoba untuk melenyapkan negara Yahudi. Menurut Otoritas Palestina, 142 dari 193 negara anggota PBB sudah mengakui negara Palestina.

10. Israel

Israel bereaksi dengan marah terhadap pengumuman Norwegia, Spanyol, dan Irlandia, dan menarik duta besarnya dari ketiga negara tersebut, dan memanggil utusan mereka, menuduh Eropa memberi penghargaan kepada kelompok Hamas atas serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu.

Israel memandang seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang bersatu dan telah mengeluarkan undang-undang yang mengatur hal tersebut. Israel mempertahankan kendali keseluruhan atas Tepi Barat, tempat Otoritas Palestina menjalankan wewenangnya atas wilayah-wilayah yang ditentukan.

11. Amerika Serikat (AS)

Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk AS, mengatakan bahwa mereka bersedia suatu hari nanti mengakui negara Palestina, namun hal ini harus dilakukan sebelum kesepakatan dicapai mengenai isu-isu sulit seperti perbatasan akhir, status Yerusalem, nasib para pengungsi dan keturunan mereka, serta keamanan yang dapat diandalkan bagi Israel.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden percaya bahwa negara Palestina harus diwujudkan melalui negosiasi langsung antar pihak, bukan melalui pengakuan sepihak.

"Presiden adalah pendukung kuat solusi dua negara dan telah mendukungnya sepanjang kariernya," kata juru bicara itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper