Kabar24.com, BEIJING -- China menentang penegasan yang dibuat oleh pemimpin AS dan Jepang tentang perjanjian keamanan AS-Jepang yang juga mencakup pulau Diaoyu milik China di Laut Cina Timur.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan keprihatinannya dan menentang keras pernyataan [mengenai pulau-pulau Diaoyu] yang dibuat oleh Jepang dan Amerika Serikat
"Kami dengan tegas menentang dan bahwa Jepang telah meminta dukungan dari Amerika Serikat dengan klaim teritorial secara ilegal lewat perjanjian keamanan AS-Jepang."katanya, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (13/2/2017).
Sebuah pernyataan bersama antara AS-Jepang dikeluarkan selama akhir pekan lalu setelah pertemuan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan Presiden AS Donald Trump di Washington DC menegaskan bahwa Pasal 5 perjanjian keamanan AS-Jepang meliputi pulau-pulau Diaoyu.
"Pulau Diaoyu dan pulau afiliasi lainnya masih merupakan wilayah teritorial China. Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, fakta bahwa pulau-pulau Diaoyu merupakan milik China tidak dapat diubah," tegas Geng
Dia menekankan China tidak akan goyah dalam tekad untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah.
Dia mengatakan tak semestinya Jepang dan Amerika Serikat bertindak diam-diam dan mereka seharusnya berhenti membuat pernyataan yang salah untuk menghindari komplikasi masalah karena berdampak pada stabilitas regional.
Pernyataan bersama AS-Jepang juga menyebutkan konstruksi karang Cina di Laut Cina Selatan. Terkait itu Geng mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan negara China di pulau-pulau miliknya sendiri adalah "benar-benar berkaitan dengan kedaulatan China dan tidak ada hubungannya dengan militerisasi."
Dia mengatakan bahwa China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut Cina Selatan dan perairan yang berdekatan.
Dia menambahkan bahwa China berkomitmen untuk menghilangkan perbedaan pandangan dengan negara-negara itu secara langsung dengan cara damai, dan menjaga stabilitas di kawasan negara-negara ASEAN.
"Kami mendesak Amerika Serikat dan Jepang untuk melihat isu Laut Cina Selatan objektif dan rasional dan melakukan lebih banyak agar berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan, bukan sebaliknya," pungkas Geng.