Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPAI Sumut Siap Berangkatkan 1.000 Orang Untuk Aksi 112

Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumatra Utara tetap memberangkatkan massa ke Jakarta untuk mengikuti Aksi 112 meski polisi sudah memberikan pelarangan terhadap rencana unjuk rasa ini.
Suasana lalu lintas di depan Istana Negara Jl Merdeka Utara menjelang aksi unjuk rasa menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap menistakan agama di Jakarta, Kamis (3/11/2016). Polisi memprediksi 35.000 orang bakal hadir dalam aksi tersebut. Rencananya, pengunjuk rasa bergerak dari Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, seusai Salat Jumat./Bisnis-Nurul Hidayat
Suasana lalu lintas di depan Istana Negara Jl Merdeka Utara menjelang aksi unjuk rasa menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap menistakan agama di Jakarta, Kamis (3/11/2016). Polisi memprediksi 35.000 orang bakal hadir dalam aksi tersebut. Rencananya, pengunjuk rasa bergerak dari Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, seusai Salat Jumat./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MEDAN—Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumatra Utara tetap memberangkatkan massa ke Jakarta untuk mengikuti Aksi 112 meski polisi sudah memberikan pelarangan terhadap rencana unjuk rasa ini.

Menurut Koordinator GAPAI Sumut Heriansyah, pihaknya akan memfasilitasi pemberangkatan massa dalam jumlah yang tergolong banyak. “Lebih dari 1000 orang direncanakan akan berangkat ke Jakarta,” ungkapnya di Medan, Kamis (9/2/2017).

Dikatakan, seluruh massa yang akan diberangkatkan dengan pesawat dan moda transportasi lain tersebut akan berada di bawah koordinasi GAPAI Sumut saat aksi berlangsung.

Dia menggaransi, meskipun aksi 112 akan diikuti oleh massa dengan jumlah yang besar, tetapi akan berlangsung dengan damai. Kegiatan ini hanya untuk mendorong proses hukum yang sedang dijalani Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa secepatnya tuntas.

Saat disinggung mengenai larangan aksi 112 yang dikeluarkan pihak kepolisian, dia balik mempertanyakan pelarangan tersebut.

Menurutnya, polisi tidak memiliki dasar yang kuat untuk melarang aksi 112 dengan alasan kegiatan itu dilaksanakan di luar dari masa tenang Pilkada DKI.

"(Aksi 112) Tajuknya jalan santai. Hanya bentuk persaudaraan kita yang memuncak. Apa hubungannya sama Pilkada?" katanya.

 Sebelumnya, beredar kabar Polda Metro Jaya melarang Aksi 112 dengan pertimbangan untuk menjaga situasi yang kondusif menjelang pencoblosan Pilkada DKI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper