Kabar24.com, ISTANBUL - Pernyataan keras dilontarkan pemerintah Turki terkait aksi bom kembar di depan stadion sepakbola di Istanbul yang menewaskan 38 orang dan menyebabkan 155 lainnya terluka.
Presiden Turki Tayyip Erdogan, Minggu (11/12/2016) menyatakan pemerintah akan terus memerangi aksi terorisme hingga ke akar-karanya.
Pemerintah Turki menuding aksi serangan bom bunuh diri tersebut dirancang kelompok militan dari Partai Pekerja Kurdi (Kurdistan Workers Party).
Serangan bom yang ditujukan kepada para polisi di luar stadion, pada Sabtu malam, terjadi di luar stadion Vodafone Arena, markas klub terkemuka Istanbul, Besiktas.
Serangan bom bunuh diri berikutnya terjadi dalam tempo kurang dari satu menit. Peristiwa itu menimbulkan keterkejutan masyarakat yang masih belum pulih dari trauma serangan bom bunuh diri sebelumnya di Istanbul dan Ankara.
Meski tak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab, PM Binali Yildirim menyatakan"tak ada kesangsian" bahwa serangan tersebut hasil kelompok militant dari Partai Pekerja Kurdi. Kelompok ini tercatat melakukan pemberontakan selama tiga dekade terutama di kawasan Kurdi tenggara. Sebanyak 13 orang telah ditahan, ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.
"Cepat atau lambar kami akan melakukan pembalasan, darah ini tak akan sia-sia, apa pun yang harus dikorbankan," ujar Soylu saat pemakaman lima anggota kepolisian Turki. President Erdogan yang hadir dalam pemakaman tak menyampaikan pidato. Ia nampak berbicara dan memeluk para anggota keluarga polisi yang jadi korban.
Soylu juga mengingatkan kepada siapa pun yang mendukung serangan itu melalui media sosial, di mana pun mereka berada, bahwa setiap pernyataan yang mendukung para politisi Kurdi akan dikenai tuduhan terlibat dari Partai Pekerja Kurdi, yang sudah dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh AS, Eropa dan Turki.