Kabar24.com, JAKARTA - Penggiringan massa untuk menduduki DPR menjadi hal yang diantisipasi Polri jelang aksi damai 2 Desember 2016.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan, Polri melakukan antisipasi terhadap upaya dari sejumlah aktivis melakukan penggiringan massa Doa Bersama pada 2 Desember 2016 ke Gedung MPR/DPR/DPD RI dengan agenda politik lain.
"Polri dengan cepat melakukan antisipasi sehingga upaya pembelokan doa bersama tersebut menjadi gagal," kata Tito Karnavian pada rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Rapat Kerja dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman, dihadiri jajaran pejabat Polri maupun anggota Komisi III.
Tito Karnavian mengatakan hal itu menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI perihal penangkapan terhadap sejumlah tokoh nasional dan aktivis.
"Dengan diantisipasi, doa bersama berlangsung damai dan tertib, tidak ada pengerahan massa untuk pembelokan agenda," katanya.
Tito menegaskan, Polri tidak ingin kegiatan doa bersama umat Islam disusupi agenda selain tuntutan memproses secara hukum Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.