Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Italia Mulai Referendum Terkait Reformasi

Warga Italia tengah melakukan voting untuk sebuah referendum yang akan menentukan masa depan kelompok anti kemapanan di Eropa.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 04 Desember 2016  |  17:51 WIB
Italia Mulai Referendum Terkait Reformasi
ilustrasi - .independent. ie

Kabar24.com, JAKARTA —Warga Italia tengah melakukan voting untuk sebuah referendum yang akan menentukan masa depan kelompok anti kemapanan di Eropa.

Penentuan pendapat tersebut disebut Perdana Menteri Matteo Renzi sebagai rencana untuk merampingkan parlemen. Akan tetapi sebagian kalangan memperkirakan kesempatan akan dimanfaatkan oleh warga Italia sebagai bentuk menumpahkan kekecewaan mereka.

Sejumlah partai populis berkampanye untuk pilihan “tidak”. Renzi menyatakan dirinya akan mengundurkan diri jika kalah. Sejumlah polling pendapat sebelumnya menyebutkan dia akan kalah sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (4/12/2016).

Pemungutan suara dimulai hari ini pukul 07:00 waktu setempat dan berakhir pukul 23:00. Sedangkan hasilnya diperkirakan baru bisa diketahui besok, Senin (5/12/2016).

Apa yang akan diputuskan? Salah satu pilihan dalam referendum itu adalah pilihan untuk reformasi yakni meliputi pengurangan kekuasaan Senat.

Senat beranggotakan 350 orang dan akan dikuragi menjadi 100 orang. Mereka umumnya berasal dari para walikota dan perwakilan derah.

Renzi mengatakan reformasi akan mempercepat proses pembuatan undang-undang. Sedangkan kelompok oposisi menyebutkan usuan itu akan memusatkan terlalu banyak kekuasaan di tangan perdana menteri.

Sekitar 50 juta warga Italia akan ikut dalam referendum itu. Kebanyakan pemilih sudah muak dengan kondisi ekonomi yang stagnan sejak bertahun-tahun.

Sebuah jajak pendapat pada November lalu memenangkan pilihan “tidak” dengan selishih 5%. Akan tetapi masih banyak warga Italia yang belum menentukan pilihan mereka.

JAKARTA—Warga Italian tengah melakukan voting untuk sebuah referendum yang akan menentukan masa depan kelompok anti kemapanan di Eropa.
Penentuan pendapat tersebut disebut Perdana Menteri Matteo Renzi sebagai rencana untuk merampingkan parlemen. Akan tetapi sebagian kalangan memperkirakan kesempatan akan dimamfaatkan oleh warga Italia sebagai bentuk menumpahkan kekecewaan mereka. 
Sejumlah partai populis berkampanye untuk pilihan “tidak”. Renzi menyatakan dirinya akan mengundurkan diri jika kalah. Sejumlah polling pendapat sebelumnya menyebutkan dia akan kalah sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (4/12/2016). 
Pemungutan suara dimulai hari ini pukul 07:00 waktu setempat dan berakhir pukul 23:00. Sedangkan hasilnya diperkirakan baru bisa diketahui besok, Senin (5/12/2016). 
Apa yang akan diputuskan?
Salah satu pilihan dalam referendum itu adalah pilihan untuk reformasi yakni meliputi pengurangan kekuasaan Senat. Senat beranggotakan 350 orang dan akan dikuragi menjadi 100 orang. Mereka umumnya berasal dari para walikota dan perwakilan derah.
Renzi mengatakan reformasi akan mempercepat proses pembuatan undang-undang. Sedangkan kelompok oposisi menyebutkan usuan itu akan memusatkan terlalu banyak kekuasaan di tangan perdana menteri.
Sekitar 50 juta warga Italia akan ikut dalam referendum itu. Kebanyakan pemilih sudah muak dengan kondisi ekonomi yang stagnan sejak bertahun-tahun.
Sebuah jajak pendapat pada November lalu memenangkan pilihan “tidak” dengan selishih 5%. Akan tetapi masih banyak warga Italia yang belum menentukan pilihan mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekonomi global referendum
Editor : Gita Arwana Cakti

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top