Kabar24.com, MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan berharap bila terjadi unjuk rasa pada 2 Desember 2016, itu merupakan puncak dan penyelesaian terakhir oleh kepolisian atas kasus dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kami mengimbau agar masyarakat yang berdemo tidak berlebihan dan tidak anarkis. Dengan niat yang ikhlas dari pendemo, Tuhan akan selalu membantu niat kita," kata Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco Lc usai pertemuan di Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/11/2016).
Menurutnya, aksi pada 4 November2016 adalah permintaan untuk menangkap Ahok. Bila diibaratkan anak meminta kepada orang tuanya Rp100.000, tetapi diberikan Rp50.000 tentu masih ada sisanya sehingga itu ditagih kembali. Begitu pun kerja kepolisian telah menetapkan Ahok menjadi tersangka, dan masih ada proses lanjutan.
Selain itu, kata Ketua Pengurus Masjid Raya Makassar ini selalu mengingatkan bahwa suasana keamanan daerah adalah hal yang paling utama untuk sama-sama dijaga. Mengenai apakah MUI juga akan turun aksi, kata dia, masih menunggu petunjuk dari pusat.
Pihaknya kembali mengharapkan bila terjadi aksi pada Jumat 2 Desember 2016 itu adalah aksi terakhir dan penyelesaian pada kasus dugaan penistaan agama itu pun diselesaikan penegak hukum.
Dirinya bahkan kembali mengharapkan agar aksi nanti tidak dilakukan secara berlebihan termasuk menolak adanya kerusakan yang ditimbulkan, karena jauh lebih penting juga bermanfat bila mengikuti aturan yang ada ketika menyampaikan pendapat di muka umum.
"Dalam tindakan nanti buat orang merasa aman, jangan merugikan umat islam lainnya. Kami dukung itu, tapi kalau untuk turun kami tunggu dari pusat, sebab sementara rapat kerja nasional di Jakarta," ucapnya kepada wartawan.
Wakil Ketua Pengurus Muhammadiyah Sulsel, Saiful Saleh pada kesempatan itu menegaskan pihaknya tidak akan menurunkan massa pada aksi lanjutan pada 2 Desember 2016.
"Kami tidak menganjurkan untuk turun. Muhammadiyah adalah lembaga sangat strategis dimana didalamnya membangun kebersamaan dan eksistensi lembaga," katanya.
Hadir pada pertemuan itu, Wakil Ketua DPW Muhammadiyah Sulsel, Saiful Saleh, Direktur Bina Masyarakat Polda Sulsel Kombes Pol B Palubuhu serta Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera dan sejumlah pengurus MUI Sulsel lainnya.
MUI Sulsel: Aksi 2 Desember Jalan Terakhir Penuntasan Kasus Ahok
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan berharap bila terjadi unjuk rasa pada 2 Desember 2016, itu merupakan puncak dan penyelesaian terakhir oleh kepolisian atas kasus dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu
Anak Buahnya Jadi Tersangka, Meutya Hafid Belum Bisa Lakukan Audit Sistemik
3 jam yang lalu