Kabar24.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) digeruduk ratusan massa yang memprotes hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pematang Siantar yang dinilai sarat kecurangan pada 16 November 2016.
Daulat Sihombing, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sumut Watch, mengatakan alasan pihaknya memprotes dan mendatangi Bawaslu karena telah terjadi kecurangan yang dilakukan secara sistematis oleh pasangan pemenang pilkada, Hulman Sitorus-Hefriansyah.
"Kami atas nama warga, menolak secara tegas hasil Pilkada Kota Pematang Siantar, karena ada cara-cara yang sangat curang dilakukan pasangan nomor urut 2, yang masif dan sistematis," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (22/11).
Dia menuding manipulasi telah terjadi sejak sebelum dan setelah pencoblosan berlangsung, Kecurangan yang dilakukan pasangan tersebut di antaranya adalah pengumpulan formulir C6 atau formulir undangan untuk memilih dan pembagian formulir di TPS, serta adanya pemilih siluman.
"Kami melihat ada tim yang bergerak mengumpulkan C6 milik warga, sebelum hari pencoblosan. Formulir ini diambil baik dengan cara memberi uang maupun dirampas," katanya.
Dia juga berencana melaporkan dugaan kecurangan tersebut ke Bawaslu, pasalnya KPUD, panwaslu dan kepolisian setempat dinilai tidak menggubris pelaporan yang telah dilakukan sebelumnya.
"Kami juga mengimbau agar Mabes Polri menurunkan tim untuk menindak dugaan kecurangan serta pembiaran oknum jajarannya di sana," tukasnya.