Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Ungkap Alasan Pilkada Bakal Lebih Panas dibanding Pemilu

Bawaslu menyatakan ketegangan Pilkada 2024 bakal lebih panas dibandingkan dengan Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, saat konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024)- BISNIS/Ni Luh Anggela
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, saat konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024)- BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan ketegangan Pilkada 2024 bakal lebih panas dibandingkan dengan Pemilu 2024.

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan bahwa perhelatan Pilkada 2024 lebih tegang lantaran sejumlah tokoh masyarakat akan berpotensi terpolarisasi untuk mendukung paslon tertentu.

"Semua daerah akan melakukan kontestasi yang membuat para tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat dibawahnya akan berpotensi terpolarisasi terhadap dukungan paslon tertentu, pasti akan lebih rumit, eskalasi ketegangan akan lebih banyak di Pilkada daripada Pemilu," ujarnya di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Lebih jauh, Bagja mengungkapkan proses pungut hitung atau pencoblosan menjadi tahapan paling rawan di Pilkada 2024, menyusul kampanye dan pencalonan. 

Bagja menambahkan, kendati proses pencalonan menjadi tahapan paling rendah, namun saat ini ketegangan sudah menjadi persoalan usai Putusan MK merevisi PKPU menjelang pendaftaran.

"Yang paling rawan tahapan pungut hitung, kedua paling rawan tahapan kampanye, dan ketiga baru pencalonan. Sudah pencalonan saja sudah jadi persoalan pada saat ini," tambahnya.

Sebagai informasi, Bawaslu mencatat ada lima wilayah yang mengalami kerawanan dengan tingkatan tertinggi yakni Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Selanjutnya tingkatan kerawanan sedang ada 28 provinsi termasuk Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sementara, untuk kerawanan rendah ada empat wilayah mulai dari Bali hingga Kalimantan Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper