Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan sebagai Panglima TNI, atasan saya adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selaku Panglima Tertinggi TNI.
Oleh sebab itu, harus taat dan loyal kepada Presiden saat diperintahkan melaksanakan tugas menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ikaa-an.
"Sebagai umat muslim saya pernah bersumpah saat dilantik menjadi Perwira TNI, tanggal 15 Maret 1982. Sumpah yang saya ucapkan di atas kitab suci Al-Qur’an, di antaranya “Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, serta taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2016).
Dia melanjutkan TNI sebagai garda terdepan siap menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan akan menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Terkait dengan adanya rumor di media sosial yang memberitakan dia berkeinginan menjadi presiden, panglima memastikan rumor tersebut tidak benar. Apabila dirinya berkeinginan menjadi presiden, dia telah melanggar sumpah pada saat disumpah menjadi perwira.
"Saya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga Kebhinneka-Tunggal-Ikaan, daripada saya menjadi presiden,” tegas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama muslim, sekarang ini menjadi ikon dunia. Indonesia adalah negara muslim yang demokratis.
"Kebhinneka-Tunggal-Ikaan harus kita sadari semua, karena Indonesia tanpa umat muslim itu bukan Indonesia dan Indonesia tanpa umat Kristen, umat Katholik, umat Hindu dan umat Budha, itu juga bukan Indonesia,” kata Panglima TNI.