Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Remaja Arizona Berjulukan 'Teoris Amerika' Divonis 8 Tahun, Percobaan Seumur Hidup

Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai teroris Amerika pada Jumat (4/11/2016) divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah.
Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai teroris Amerika pada Jumat divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah./Bisnis
Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai teroris Amerika pada Jumat divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah./Bisnis

Bisnis.com, PHOENIX -  Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai "teroris Amerika" pada Jumat divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah.

Orang tua Mahir Khan (18) mengatakan anaknya yang kini berstatus terdakwa itu mengidap keterbelakangan mental.

Ia divonis hukuman penjara lebih lama satu tahun dari ancaman minimal dalam persidangan emosional di Phoenix setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan yang dilakukan saat masih anak-anak.

Penduduk Tucson itu mengaku bersalah bulan lalu atas tiga kejahatan, diantaranya terorisme, konspirasi aksi terorisme, dan penyalahgunaan senjata.

Jaksa Maricopa County sepakat untuk membuat kisaran hukuman dari tujuh sampai 14 tahun penjara setelah mempertimbangkan pembelaan pihak Khan.

Jika mengikuti ketentuan biasanya pelaku dapat dijerat penjara seumur hidup.

Khan yang tampak diborgol dan mengenakan seragam tahanan itu menolak berkomentar saat pembacaan vonis.

Orang tuanya bersama puluhan sanak-saudara beserta pendukungnya meminta keringanan putusan Hakim Dean Fink.

Mereka menyatakan terdakwa adalah anak muda yang terbelakang dan memiliki sejarah penyakit mental. Alhasil, ucapan terdakwa merupakan ancaman kosong.

"Saya berharap, Hakim dapat melihat kenyataan bahwa ia anak yang bingung dan hilang arah sehingga membutuhkan pertolongan," kata Atif Khan, ayah terdakwa.

Ayahnya itu menambahkan, terdakwa telah menunjukkan rasa bersalah atas perbuatannya.

Khan yang dianggap orang tuanya mengidap autisme dan kondisi mental seperti anak 12 tahun, ditangkap pada Juli setelah diawasi FBI selama beberapa tahun.

Namun situasinya menjadi cukup serius setelah Khan berbicara ke petugas FBI yang menyamar bahwa ia ingin membunuh ratusan penduduk Arizona. Ia mengaku akan melakukannya sendirian, kata saksi persidangan.

Saksi FBI mengatakan Khan adalah "teroris Amerika" dan setia terhadap IS, pegaris keras yang menguasai Suriah dan Irak serta mengaku bertanggung jawab atas insiden pengeboman serta serangan senjata di beberapa negara.

Khan didakwa atas kejahatan merencanakan serangan di kantor Divisi Kendaraan Bermotor, Phoenix.

"Tiap warga Arizona berhak untuk merasa aman, siapapun yang mengancam hal itu berhak dipenjara," kata Jaksa Agung Arizona Mark Brnovich di luar ruang sidang.

"Saya pikir keadilan telah ditegakkan".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper