Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan tingkat menteri negara-negara pengirim pekerja migran yang tergabung dalam Collombo Process (CP) menghasilkan Deklarasi Colombo untuk peningkatan kesejahteraan dan perlindungan migran workers.
"Deklarasi yang telah disepakati menitikberatkan pada lima topik yaitu skill recognition, ethical recruitment, pre departure orientation, remitansi dan labour market analysis," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Minggu (28/8/2016).
Hanif menyebutkan inti dari deklarasi tersebut adalah peningkatan kesejahteraan dan perlindungan pekerja migran secara internasional. Selain itu, anggota forum juga menyepakati masuknya negara Kamboja sebagai anggota ke-12 komunitas tersebut. Sebelumnya negara anggota forum yakni Sri Lanka, Afghanistan, Bangladesh, Cina, India, Nepal, Pakistan, Filipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Masuknya negara Kamboja diharapkan mampu menambah kekuatan posisi komunitas negara pengirim buruh migran dalam memperjuangkan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja.
Secara umum, seluruh statement menteri ketenagakerjaan anggota CP secara prinsip mendukung lima pokok pembahasan tersebut dengan penambahan berbagai penekanan pada upaya peningkatan perlindungan. Penekanan di maksud, antara lain perlunya membangun networking dalam labour market information, health recognition , labour inspector networking.
Pertemuan tingkat menteri kali ini juga menyepakati perpanjangan posisi Sri Lanka sebagai ketua forum sampai menunggu kesiapan keketuaan CP berikutnya.