Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan Ryamizard Ryacudu: Tentara Filipina Lumpuhkan Separuh Kekuatan Abu Sayyaf

Hampir separuh anggota Abu Sayyaf berhasil dilumpuhkan tentara Filipina dalam serangan di markas besar kelompok separatis tersebut di Pulau Basilan, dekat Mindanao.
Ilustrasi: Pasukan Abu Sayyaf/Reuters
Ilustrasi: Pasukan Abu Sayyaf/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kelompok bersenjata Abu Sayyaf dikabarkan mengalami kelumpuhan setelah serangan besar-besaran yang dilakukan tentara Filipina.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, hampir separuh anggota Abu Sayyaf berhasil dilumpuhkan tentara Filipina dalam serangan di markas besar kelompok separatis tersebut di Pulau Basilan, dekat Mindanao.

"Jumlah mereka (Abu Sayyaf) kan kira-kira 300 orang, kalau saya hitung dari laporan (militer Filipina) yang tewas sudah 115 atau 120 orang jadi cukup signifikan (pengurangannya)," kata Menhan usai memimpin Apel Gelar Nasional Bela Negara di lapangan silang Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Setelah "membersihkan" markas Abu Sayyaf di Basilan, termasuk tempat persembunyian bawah tanah, pasukan angkatan bersenjata Filipina bekerja sama dengan Moro National Liberation Front (MNLF) akan melanjutkan serangan di markas lain yang berada di Pulau Jolo, perairan Sulu.

Menurut Menhan, upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah Filipina menangani gerakan pemberontak di wilayah kedaulatan negaranya, sekaligus untuk membebaskan sembilan sandera WNI yang masih menjadi tawanan kelompok tersebut.

Bahkan, kata Menhan, gempuran dan serangan tentara Filipina diyakini membuat anggota Abu Sayyaf waspada mengatasi serangan hingga lengah mengawasi sandera yang dua di antaranya WNI berhasil meloloskan diri pada 17 Agustus.

"Mereka (Abu Sayyaf) kan ditekan terus, mereka kan waspada terhadap serangan dari tentara Filipina, sampai dia tidak waspada terhadap tawanan. Tawanan melihat kesempatan ya dia lari. Itu akibat desakan tentara Filipina," tutur Menhan.

Meskipun belum bisa memastikan kepulangan dua WNI bernama Ismail, 22, dan Muhammad Sofyan, 28, Menhan berencana menggunakan keterangan kedua WNI tersebut sebagai jalan masuk menyelamatkan sembilan WNI lainnya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa kedua WNI asal Sulawesi Selatan tersebut dalam kondisi sehat dan kini berada di KBRI Manila.

"Mereka di Manila dengan dubes (Indonesia untuk Filipina), (kepulangannya) kita serahkan pada dubes," ujar Panglima.

Ismail dan Muhammad Sofyan adalah dua dari tujuh WNI ABK  Tugboat Charles yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sulu, selatan Filipina pada 20 Juni 2016.

Sementara ABK lainnya, yakni Ferry Arifin, Muh Mahbrur Dahri, Edi Suryono, Muhammad Nasir dan Robin Piter masih disandera.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper