Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankan Pulaunya, Jepang Berencana Kembangkan Pertahanan Rudal

Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengembangkan rudal dengan kemampuan jelajah hingga 300 kilometer guna melindungi pulau-pulau terisolasi milik negara tersebut, termasuk pulau Senkaku, yang disengketakan dengan China.
Letak wilayah sengketa Pulau Senkaku-Diaoyu-Islands (dalam lingkaran)/cscubb.ro
Letak wilayah sengketa Pulau Senkaku-Diaoyu-Islands (dalam lingkaran)/cscubb.ro

Kabar24.com, JAKARTA— Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengembangkan rudal dengan kemampuan jelajah hingga 300 kilometer guna melindungi pulau-pulau terisolasi milik negara tersebut, termasuk pulau Senkaku, yang disengketakan dengan China.

Seperti diberitakan oleh Bloomberg, Senin (15/8/2016) mengutip harian lokal Yomiuri, biaya pengembangan rudal akan dimasukkan dalam usulan alokasi dana untuk kementerian pertahanan untuk tahun fiskal yang akan berakhir pada Maret 2018. Pemerintah Jepang bermaksud penempatan rudal tersebut akan tuntas pada 2024.

China diketahui semakin menekan Jepang terkait sengketa pulau Senkaku yang disebut Diayou oleh negeri tirai bamboo tersebut. Ratusan kapal penangkap ikan dan lebih dari selusin kapal penjaga pantai China terlihat di daerah tersebut beberapa waktu terakhir dan melanggar klaim territorial Jepang. 

Peningkatan keteganga dalam sengketa yang telah berlangsung lama antara kedua negara dengan ekonomi terbesar di Asia tersebut terkait sejumlah pulau tak berpenghuni berpotensi meningkatkan benturan militer.

Hubungan antara mitra dagang tersebut terlihat semakin memburuk sejak 2012 ketika Jepang membeli tiga pulau di Laut China Timur dari pemilik pribadi pulau-pulau tersebut. Namun, ketegangan terlihat surut dalam beberapa tahun masa pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping. China juga sepertinya lebih memfokuskan diri dengan sengketa territorial lain di Laut China Selatan.

Gesekan atara kedua negara terlihat kembali mencuat jelang pertemuan G20 pada September di China setelah adanya diskusi terkait kemungkinan pertemuan Abe dan Xi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper