Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Cari Gas di Laut China Timur, Jepang Mengeluh

Jepang telah mengajukan keluhan kepada China atas tanda-tanda bahwa mereka melakukan pencarian gas maritim di Laut China Timur meskipun ada permintaan berulang dari Tokyo untuk berhenti melakukannya, juru bicara pemerintahan mengatakan pada Rabu (12/10/2016).
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters

Bisnis.com, TOKYO -  Jepang telah mengajukan keluhan kepada China atas tanda-tanda bahwa mereka melakukan pencarian gas maritim di Laut China Timur meskipun ada permintaan berulang dari Tokyo untuk berhenti melakukannya, juru bicara pemerintahan mengatakan pada Rabu (12/10/2016).

Sejumlah landasan pencarian berada di wilayah China di garis batas yang memisahkan kedua negara, tetapi Jepang menuduh China mengabaikan kesepakatan 2008 yang dikeluarkan untuk mempertahankan kerjasama pengembangan sumber daya di sebuah wilayah dimana tidak ada batas resmi yang ditentukan.

China mengatakan pada Juli bahwa mereka memiliki seluruh hak untuk melakukan pengeboran di Laut China Timur dekat perairan yang disengketakan dengan Jepang, menambahkan bahwa mereka tidak mengakui garis batas "unilateral" Jepang yang membatasi kedua negara.

Hubungan antara China dengan Jepang, negara dengn perekonomian terbesar kedua dan ketiga di dunia, terganggu oleh konflik mereka terkait klaim tumpang tindih di sejumlah pulau kecil di Laut China Timur dan warisan agresi masa perang Jepang.

"Pada awal bulan ini, sejumlah suar tampak di dua lokasi pengeboran gas yang ditempatkan oleh China di Laut China Timur," Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan kepada para wartawan.

"Itu sangatlah disayangkan bahwa China, meskipun adanya representasi kami, masih melakukan pembangunan unilateral di sebuah wilayah yang tidak memiliki batas maritim. Kami segera mengajukan keluhan kepada China melalui saluran diplomatik." Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan pada Kamis bahwa pencarian gas China itu dilaksanakan di perairan "yang sudah pasti berada di dalam wewenang China".

"Itu adalah sebuah permasalahan yang sepenuhnya berada di dalam hak dan wewenang China," dia mengatakan dalam sebuah pengarahan berita harian di Beijing.

Jepang juga berselisih dengan China atas klaim di Laut China Selatan.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, yang dilewati oleh kapal-kapal perdagangan senilai lebih dari lima triliun dolar AS tiap tahun. Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim yang tumpang tindih.

Jepang tidak memiliki klaim teritorial atas perairan itu, namun banyak di antara kapal-kapal perdagangan itu berasal atau menuju pelabuhan-pelabuhan yang ada di Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper