Kabar24.com,JAKARTA— Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menyebutkan belum adanya kesepahaman antara warga Karo dengan pengembang yang akan membangun relokasi mandiri untuk korban erupsi gunung Sinanbung.
“Masyarakat belum berkenan dengan relokasi. mungkin masalah tanah mereka yang terdesak karena itu satu desa sedangkan yang akan dipindahkan itu empat desa sehingga mereka menolak dan berharap agar relokasi dialihkan ke tempat lain, mungkin dialog [antar pengembang dan warga] belum matang, sehingga ketika pengembang datang masyarakat sekitar memasang pagar untuk menghalangi jalan, ” terang Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (31/7/2016).
Kisruh tersebut bermula ketika pengerusakan lahan relokasi Mandiri Tahal Dua di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo oleh warga Desa Lingga.
Guna mengantisipasi bentrok tersebut polisi pun melakukan penjagaan ekstra ketat. Namun warga yang sudah tersulut emosi langsung membakar alat berat dan sejumlah barang yang ada di sana.
Pasalnya, warga Desa Lingga mengklaim kalau lahan yang nantinya diperuntukan bagi pengungsi adalah jalan pemotongan menuju Desa Lingga.
Sejumlah warga lantas diamankan oleh Polres kabupaten Karo namun warga desa Lingga mendatangi polres untuk meminta agar warga tersebut dibebaskan. Hal tersebut pun juga mengakibatkan bentrok antara warga dan pihak polres yang menyebabkan adanya korban jiwa.
Kendati demikian, Tito mengungkapkan saat ini situasi dan kondisi di Karo kembali aman dan kondusif lantaran Polri telah berkoordinasi dengan aparat dan birokrasi setempat, yang juga melibatkan Kapolres dan DPRD.
