Kabar24.com, JAKARTA--Politikus Hanura Yuddy Chrisnandi mengaku dapat memahami alasan Presiden Jokowi mencopotnya dari kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan menawarinya jabatan baru.
Tawaran itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Yuddy kala memanggil sejumlah menteri ke Istana Negara, Selasa (26/7) malam.
"Jadi prosesnya itu semalam saya diminta bertemu dengan pak presiden. Saat bertemu beliau, beliau menyampaikan bahwa ada situasi internasional, tekanan ekonomi global, kondisi dan situasi politik nasional yang mengharuskan pemerintah melakukan percepatan dan perubahan, sehingga pak presiden mengatakan kepada saya mohon maaf," kata Yuddy seperti dikutip Antara, Rabu (27/7).
Yuddy mengatakan, pernyataan presiden kepada dirinya terhenti pada kata "mohon maaf". Namun dirinya sudah bisa memahami maksud presiden ingin menggantinya dari kursi kabinet.
"Presiden tidak meneruskan permohonan maafnya, tapi saya paham. Saya lalu mengatakan kepada pak presiden tidak ada masalah sama sekali, saya ikhlas dan bahkan berterima kasih kepada beliau sudah diberikan kesempatan membantu kabinet selama kurun waktu hampir dua tahun," ujar Yuddy.
Selanjutnya dalam pertemuan yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno itu, Yuddy mengaku turut menyampaikan permohonan maafnya manakala ada hal-hal tidak berkenan serta ada harapan presiden yang tidak terlaksana selama dirinya menjabat Menteri PANRB.
Yuddy juga menyampaikan pandangannya untuk kebaikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Lebih jauh Yuddy mengungkapkan dalam pertemuan itu Presiden berharap agar dirinya tetap membantu pemerintahan.
"Beliau bertanya kira-kira saya ada ekspektasi bertugas di mana. Saya mengucapkan terima kasih, saya katakan kalau pak presiden percaya kepada saya cukup lah saya menjadi duta besar, agar saya memiliki banyak waktu untuk menulis," beber Yuddy.
Menurut Yuddy respon presiden atas harapannya itu terlihat positif yang tergambar dari kegembiraan raut wajah Jokowi.
"Saya melihat pak presiden tanggapannya sangat gembira. Menjadi duta besar di negara kecil juga tidak apa-apa, saya jadi punya kesempatan menulis dan lebih banyak waktu mengajar, karena saya guru besar di Universitas Nasional jadi harus terus mengajar," jelas dia.
Presiden Joko Widodo menunjuk politikus Partai Amanat Nasional Asman Abnur menggantikan posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi di dalam Kabinet Kerja.
Terkait pergantian ini Yuddy mengatakan seluruh menteri harus bersyukur pada saat dilantik dan diberi kepercayaan membantu pemerintah, di sisi lain menteri juga harus siap dan bersyukur jika dibebastugaskan dari jabatannya.
Dia berharap Asman selaku penggantinya di Kementerian PANRB dapat terus melanjutkan segala program Kementerian PANRB yang baik, serta terus menggenjot akuntabilitas dan transparansi kementerian.
"Saya yakin pak Asman akan mampu melanjutkan hal-hal yang baik. Terlebih SDM Kementerian PANRB ini semuanya orang hebat, deputi-deputi dan pejabat di dalamnya orang hebat semua," kata Yuddy.
Yuddy menginformasikan serah terima jabatan Menteri PANRB rencananya akan dilakukan Jumat (29/7) pekan ini, karena Asman Abnur memerlukan waktu untuk melengkapi dokumen serah terima jabatan.
"Saya menginginkan secepatnya agar pak Asman bisa langsung bekerja. Kemungkinan Jumat, atau paling lambat saya meminta Senin pekan depan," jelas Yuddy.
RESHUFFLE KABINET : Jokowi Mohon Maaf, Yuddy Langsung Paham
Politikus Hanura Yuddy Chrisnandi mengaku dapat memahami alasan Presiden Jokowi mencopotnya dari kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan menawarinya jabatan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu