Kabar24.com, JAKARTA - Seorang pria Suriah tewas dalam aksi serangan bom bunuh diri yang dilakukan di luar sebuah festival musik di Bavaria.
Seorang pejabat senior Kepolisian Bavaria menyebutkan kejadian ini menjadi aksi kekerasan keempat yang terjadi di Jerman dalam waktu kurang dari seminggu.
Pihak kepolisian menyebutkan 12 orang terluka termasuk tiga orang korban dengan luka serius dalam serangan di Ansbach, sebuah kota kecil dengan penduduk berjumlah 40.000 orang yang juga merupakan rumah bagi pangkalan militer Amerika.
Insiden ini menambah kekhawatiran publik terkait kebijakan Kanselir Angela Merkel yang membuka pintu lebar-lebar untuk para pengungsi. Di bawah kebijakan ini, lebih dari satu juta imigran telah memasuki Jerman dalam beberapa tahun terkahir. Kebanyakan imigran merupakan korban perang dari Afganistan, Suriah, dan Irak yang melarikan diri.
Menteri Dalam Negeri Bavaria Joachim Herrmann mengatakan bahwa motif kejadian ini belum jelas apakah pria ini bermaksud untuk bunuh diri atau membunuh orang lain.
Herrmann mengatakan pria Suriah tersebut tiba di Jerman dua tahun lalu dan telah mencoba untuk melakukan tindakan bunuh diri sebanyak dua kali sebelum peristiwa ini.
Pria tersebut membawa ransel berisi bahan peledak dan logam yang cukup untuk membunuh lebih banyak orang.
“Dia tidak bisa dikecualikan dari kemungkinan serangan yang terinspirasi dari ISIS,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/7/2016).
Namun, pihaknya akan melakukan konfirmasi lebih jauh terkait kemungkinan hubungan pria tersebut dengan pasukan militan.
Seorang intelijen Amerika yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa pihak penyidik harus fokus akan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku sebelum dia keluar dari Suriah, mengapa dia menolak suaka, dan kemungkinan keterlibatan isu politik dalam serangan tersebut.
