Kabar24.com, BANYUMAS - Pemerintah Proivinsi Jawa Tengah segera melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan konstruksi pascabencana di sejumlah wilayah.
"Saya sedang minta datanya, berapa rumah rusak, rusak ringan, rusak sedang, rusak berat. Sudah kami siapkan anggarannya agar nanti bisa mendapat bantuan dan kita harapkan semangat gotong royongnya nanti muncul," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.usai mengunjungi lokasi bencana banjir bandang di Desa Purwodadi dan Kamulnyan, Kecamatan Tambak, Banyumas, Rabu (22/6/2016) siang.
Ia mengaku baru saja ditelepon Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghitung seluruh kebutuhan bantuan yang diperlukan khususnya pada kegiatan rehab-rekon.
"Saya senang karena gerakan masyarakat luar biasa dan alhamdulillah, hujan juga tidak terus-menerus turun. Ini akan sangat membantu terutama (bencana) Purworejo yang sampai hari ini belum selesai," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan target pelaksanaan kegiatan rehab-rekon sangat tergantung dari kecepatan pemerintah kabupaten yang wilayahnya dilanda bencana.
Menurut dia, pihaknya juga akan menggerakkan dunia usaha di sekitar lokasi bencana khususnya Kabupaten Banyumas untuk ikut berpartisipasi membantu korban bencana di Kecamatan Tambak dan Sumpiuh.
Disinggung mengenai anggaran yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membantu korban bencana, dia mengatakan bagi rumah yang rusak berat akan mendapat bantuan sebesar Rp15 juta dan korban meninggal dunia mendapat santunan Rp10 juta serta korban yang mengalami sakit keras atau cacat akibat bencana akan dibantu sebesar Rp7,5 juta.
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar yang didampingi Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo dan pejabat lainnya berkempatan mendatangi beberapa rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (18/6) malam.
Dia juga mengapresiasi sejumlah personel Perlindungan Masyarakat (yang terlihat bekerja bakti di salah satu rumah yang roboh untuk memilah-milah kayu dan perabot yang masih bisa digunakan.
Politikus PDI Perjuangan itu juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa warga yang ditemuinya saat meninjau rumah-rumah yang rusak.
Demikian pula saat berpapasan dengan beberapa ibu rumah tangga dalam perjalanan kembali ke tempat parkir mobil dinasnya, Ganjar pun mengajak mereka berdialog.
Sebagian besar dari mereka mengeluhkan kerusakan maupun hilangnya surat-surat berharga akibat terjangan banjir bandang.
Terkait keluhan tersebut, Gubernur mencari-cari pejabat Pemkab Banyumas yang mendampinginya.
"Pemkab Banyumas mana, Pemkab Banyumas mana," teriak Ganjar sambil melihat sekelilingnya.
Akan tetapi, dia tidak menemukan satu pun pejabat Pemkab Banyumas di tempat itu termasuk Kalakhar BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo yang semula mendampinginya.
Pandangan Gubernur akhirnya tertuju pada seorang personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyumas yang berada tidak jauh dari tempat itu.
Dia segera memanggil pria itu dan memintanya untuk mendata korban banjir bandang yang kehilangan surat-surat berharga.