Kabar24.com, KUALA LUMPUR— Empat orang pelaut Malaysia yang diculik oleh kelompok bersenjata Filipina pada April lalu dibebaskan di pulau bagian selatan Filipina, pulau Jolo.
Keempat orang yang merupakan kru kapal pandu yang sedang berlayar di perairan antara Filipina dan Malaysia tersebut diculik oleh anggota kelompok Abu Sayyaf di wilayah sebelah timur Malaysia pada 1 April lalu.
Tidak jelas apakah pembebasan keempat orang ini dilakukan setelah adanya pembayaran tebusan. Filipina jarang mempublikasikan hal-hal terkait pembayaran tebusan. Namun, secara luas diyakini tidak ada tawanan yang dilepaskan tanpa membayar tebusan.
Seorang warga Kanada Ridsdel (68 tahun) mantan eksekutif pertambangan dieksekusi pada April oleh Abu Sayyaf yang menculiknya beserta tiga orang lainnya pada 2015 ketika mereka sedang berlibur di sebuah pulau di Filipina.
Mayor Filemon Tan dari Filipina mengatakan bahwa para warga Malaysia tersebut dibebaskan di Jolo, kubu pertahanan Abu Sayyaf di Selatan Filipina. Para pelaut tersebut kemudian dipulangkan ke Sabah menggunakan speedboat.
“Kami belum mengkonfirmasi apakan uang tebusan telah dibayarkan untuk membebaskan para korban,” katan Tan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/6/2016).
Ia menambahkan bahwa penculikan terhadap warga Malaysia tersebut dipimpin oleh Madjan Sahidjuan, pemimpin kelompok militanAbu Sayyaf yang juga dikenal sebagai Apuh Mike.
Sejauh ini, pemerintah Malaysia belum melakukan konfirmasi terkait pembebasan para pelaut tersebut.
Bulan lalu, 14 orang warga Indonesia yang diculik oleh kelompok ini juga dibebaskan. Namun, beberapa tawanan lain termasuk warga negara Kanada, Norwegia, dan Jepang masih ditahan.