Kabar24.com,JAKARTA— Otoritas Malaysia meminta rincian atas kasus pelecehan yang dilakukan seorang pedofil yang sedang menunggu hukuman di tanah kelahirannya atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan puluhan anak-anak Malaysia.
Rakyat Malaysia terkejut ketika sebuah berita menyebar pada Kamis (2/6/2016) menyatakan bahwa Richard Huckle (30 tahun) telah memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah anak-anak dari keluarga miskin di Malaysia ketika dia bekerja sebagai fotografer lepas selama hampir satu dekade.
Pihak kepolisian Malaysia mengatakan mereka mencari rincian tentang para korban sang pedofil dari rekan mereka dari Inggris sementara pemerintah menyediakan nomor darurat khusus yang bisa dihubungi oleh masyarakat jika mereka memiliki informasi terkait hal ini.
“Para korban belum diidentifikasi dan NCA hanya menginformasikan mengenai insiden tersebut sekitar sebulan lalu. Namun, tidak ada informasi lebih jauh yang diberikan karena kasus ini masih dalam proses peradilan,” kata Ong Chin Lan, seorang petugas senior dari Divisi Investigasi Seksual, Wanita, dan Anak, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/6/2016).
NCA adalah Badan Kriminal Nasional (National Crime Agency) yang berbasis di London.
“Kami telah berulang kali meminta informasi dan akan tetap menekan mereka agar memberikan lebih bayak informasi untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Huckle ditangkap di London ketika dia kembali ke kampung halamannya pada Natal 2014 lalu.
Dia mulai mengeksploitasi anak dan mendokumentasikan aktivitasnya tersebut pada 2005 ketika dia datang ke Malaysia untuk pertama kalinya.
Berdasarkan dokumen dari Pengadilan Inggris, korbanya berusia enam bulan hingga 12 tahun.
Dia didakwa atas 91 pelanggaran, termasuk 14 kasus perkosaan anak di bawah 13 tahun. Korbannya termasuk lima anak berusia antara 3 hingga 12 tahun pada waktu dia melakukan tindakannya. Ada pula seorang bayi yang dipercaya berusia 6 bulan kala itu.
Berdasarkan laporan BBC, dia dipercaya telah melakukan tindakan pelecehan terhadap sekitar 200 anak.
Huckle mengakui 71 dakwaan yang dituduhkan atasnya dan putusan peradilan akan diumunkan pada Jumat.
“Mudah-mudahan, setelah putusan pengadilan pada Jumat, pihak berwenang di Inggris bisa memberikan informasi lebih lanjut,” kata Ong.