Bisnis.com, JAKARTA- Wildlife Reserves Singapore (WRS), pengelola Taman Burung Jurong (Jurong Bird Park) Singapura, terus meningkatkan kemitraan dengan lembaga penyelamat satwa langka di Indonesia, khususnya burung Jalak Suren dan Jalak Bali.
Diantaranya Pusat Penyelamat Satwa Cikananga, di Kampung Cikananga, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi Jawa Barat, yang mendapat titipan untuk menyelamtakan burung Jalak Suren (Black-winged Starling).
Pusat konservasi pembiakan satwa Cikananga mulai bermitra dengan WRS sejak 2014 untuk memelihara dan membiakkan beberapa koloni satwa Jawa di penampungannya antara lain Jalak Suren.
Proyek tersebut meliputi kolaborasi dalam suatu program pelepas-liaran dan perlindungan, di samping upaya-upaya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas, karena di alam liar Cikananga terdapat sekitar 2.000 ekor burung Jalak Suren.
Selain itu WRS bekerja sama dengan Yayasan Begawan di Bali, Indonesia sejak 2012 memberikan dukungan pendanaan serta nasehat para pakar bagi perawatan satwa, operasi, dan pelepas-liaran Jalak Bali (Bali Mynah).
Kemitraan itu bertujuan melibatkan dan mendidik masyarakat setempat dan menciptakan suatu populasi satwa liar berkelanjutan, karena di alam liar Bali terdapat sekitar 100 ekor burung Jalak Bali.
Cheng Wen-Haur, Deputy Chief Executive Officer dan Chief Life Sciences Officer WRS, mengatakan sekitar 45 jenis burung Asia Tenggara terancam punah, menghadapi ancaman seperti kehilangan habitat asli dan perburuan untuk perdagangan satwa piaraan ilegal.
“Dalam rangkaian perayaan Ulang Tahun Taman Burung Jurong ke-45, kami memberi satwa yang terancam punah suatu kesempatan untuk bertahan melalui dukungan terhadap pelestarian burung,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (28/5/2016).
Menurutnya, dalam rangka merayakan ulang tahunnya ke 45, Taman Burung Jurong melancarkan proyek Home Tweet Home untuk mendorong pelestarian spesies burung di Asia Tenggara, seperti Jalak Bali dan Jalak Suren.
