Kabar24.com, JAKARTA - MataAir Foundation menggelar try out Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di 56 kota/ kabupaten sebagai tahap akhir rangkaian Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016.
Muhammad A Idris, Direktur Program MataAir Foundation, mengatakan sebanyak sebanyak 3.500 pelajar dan santri telah mengikuti program Intensif Camp selama satu setengah bulan di pondok pesantren.
"Mereka dibekali trik mengerjakan soal agar lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sekaligus memperkuat ilmu agama dan nasionalisme," ujar Idris, Kamis (29/6/2016).
MataAir menggunakan metode camp atau nginap di pesantren dalam kegiatan BPUN 2016, untuk untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Peserta berasal dari sekolah menengah atas (SMA) dapat kesempatan jadi santri dan peserta asal madrasah bisa memiliki etos untuk kuliah di PTN dengan jurusan yang kompetitif, misal teknologi informasi, ekonomi, hukum, teknik, dan kedokteran.
"Kami yakin ini jadi investasi untuk melahirkan generasi unggul dari pesantren. Ciptakan mahasiswa yang kualitas keilmuannya bagus, rasa nasionalisme dan wawasan kegamaannya beres. Jangan sampai kuliah di kampus unggulan hobinya demonstrasi tolak Pancasila dan Anti NKRI,” kata Idris.
Bimbel tahunan yang dilaksanakan MataAir disiapkan untuk pelajar dan santri pintar yang kurang mampu secara ekonomi untuk didampingi agar dapat masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN. Saat ini, sekitar 13.000 alumnus Bimbel MataAir sudah didampingi masuk Universitas.
Dia menyatakan dengan pendidikan kita bisa mengubah taraf hidup dan memutus mata rantai kemiskinan, membuka akses pendidikan yang di lakukan MataAir adalah komitmen untuk mengurai kesenjangan hidup masyarakat Indonesia.
"Semoga para santri lulus SBMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidik Misi atau scholarship lainnya,” ujar Muhammad A. Idris.