Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi Yuyun: Air Mata Menteri Yohana dan Doa Yana

Peristiwa tragis yang terjadi pada 2 April 2016 itu sudah ditangani aparat kepolisian. Polisi sudah menangkap 12 dari 14 orang tersangka pelaku.
Aktivis berunjuk rasa di Hari Perempuan Internasional, Selasa (8/3/2016)/Antara-Iggoy el Fitra
Aktivis berunjuk rasa di Hari Perempuan Internasional, Selasa (8/3/2016)/Antara-Iggoy el Fitra

Cambuk Bagi Pemerintah

Peristiwa tragis yang terjadi pada 2 April 2016 itu sudah ditangani aparat kepolisian. Polisi sudah menangkap 12 dari 14 orang tersangka pelaku.

Dari 12 orang tersangka tersebut, tujuh orang diketahui berusia di bawah 17 tahun dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Curup.

Dalam sidang tuntutan yang digelar pada 3 Mei 2016 di Pengadilan Negeri Curup, tujuh orang tersangka yang masih berstatus anak di bawah umur itu dituntut 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.

Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti mengatakan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Yuyun merupakan cambuk bagi pemerintah daerah untuk memerangi kemiskinan dan penyakit sosial di daerah itu.

"Ini teguran sekaligus cambuk bagi kita semua untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan daerah kita," kata Gubernur Ridwan yang mendampingi Menteri Yohana ke kediaman keluarga Yuyun.

Kemiskinan menurut Gubernur dapat melahirkan beragam penyakit sosial seperti mabuk-mabukan, perjudian, narkoba dan lainnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya bersama aparat keamanan akan meningkatkan operasi gabungan pemberantasan narkoba dan minuman keras serta menerbitkan larangan menggelar pesta hingga larut malam.

"Kita sedih atas kepergian Yuyun yang tragis dan kita marah kepada para pelakunya, tapi kasus ini jadi pelajaran keras," kata Gubernur.

Kasus yang menimpa Yuyun menurut dia ibarat fenomena gunung es yang harus dipecahkan dengan serius dan komprehensif.

Karena itu, pemerintah memprioritaskan program penanggulangan kemiskinan di 670 desa tertinggal di daerah ini.

Namun, menurut Menteri Yohana pembangunan infrastruktur yang digaungkan pemerintah akan sia-sia bila tidak dibarengi dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia.

"Saya melihat infrastruktur yang ada di desa ini sangat tidak ramah anak dan perempuan. Jalan sangat terjal dan berlubang sehingga membahayakan anak-anak," katanya.

Selanjutnya: RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper