Kabar24.com, JAKARTA--Kelompok militan Islam di Filipina mengancam untuk membunuh tiga sandera jika tebusan tidak segera dibayarkan. Ancaman itu dipublikasikan dalam video sepekan setelah mereka memenggal kepala seorang pria warga Kanada.
Dalam tayangan video tampak para sandera yang merupakan warga Kanada, Norwegia, dan Filipina dikelilingi oleh enam militan. Mereka tampak meminta pembayaran tebusan segera dilakukan.
Publikasi video oleh kelompok Abu Sayyaf ini dilaporkan oleh SITE Intelligence Group yang memonitor media jihadis sebagimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (4/5/2016).
Empat orang sandera diculik ketika berada di Davao di wilayah Filipina selatan pada September lalu. Salah satu dari mereka, yakni warga Kanada John Ridsdel, telah tewas.
Dalam sebuah video yang dirilis beberapa hari sebelum pembunuhan Ridsdel, kelompok militan itu meminta agar uang tebusan sebesar 300 juta peso atau Rp84 millar segera dibayarkan untuk menyelamatkan nyawa para sandera.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengecam pembunuhan itu, tetapi mengatakan Kanada tidak akan memberikan tebusan bagi para penculik.
Dalam video terakhir, seorang anggota militan yang menggunakan masker memperingatkan Kanada dan Filipina bahwa 3 orang yang masih disandera akan dibunuh jika pembayaran tebusan kembali ditangguhkan.
Sementara itu, 10 orang WNI telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf, tetapi masih ada empat WNI yang disandera sejak pertengahan April lalu.