Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, menyebut kasus perkosaan dan pembunuhan Yuyun, siswi SMP Kecamatan Padang Ulak Tandik, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu dan pembunuhan dosen UMSU sebagai tanda Bangsa Indonesia mengalami darurat moral.
Suatu bangsa, lanjut dia, diukur dari moralnya, kalau moralnya sudah habis maka hilanglah bangsa itu. Hal ini dia sampaikan saat bertemu sejumlah mahasiwa Muhammdiyah, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, mahasiswa termasuk mahasiswa Muhammadiyah, harus mampu menyelamatkan kampus dari segala kejadian yang darurat.
Dia juga mengingatkan kepada para mahasiswa agar dalam era globalisasi ini harus mampu berkompetisi dalam dunia yang semakin luas.
"Ketidakmampuan bersaing harus diatasi. Kalau tidak diatasi akan membuat kita tertinggal," kata Nur Wahid.
Selain itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga berharap agar para mahasiswa menyelamatkan demokrasi dari para pembajak demokrasi, kaum pemodal, yang menguasai media, usaha, dan lain sebagainya.
"Kalau mereka menguasai berbagai bidang maka keberadaan kaum pemodal akan mengancam demokrasi. Ketika demokrasi dikuasai pemodal maka demokrasi akan kacau," kata dia.