Kabar24.com, JAKARTA – Dibebaskannya 10 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf sedang menjadi pemberitaan di Tanah Air.
Di balik kegembiraan keluarga 10 WNI yang dibebaskan, masih ada 4 keluarga WNI yang harap-harap cemas.
Pasalnya, empat WNI yang merupakan ABK kapal TB Henry/Barge Christy masih belum dibebaskan.
Sementara itu, usai ke-10 sandera diselamatkan, Presiden Joko Widodo menyatakan terus berupaya untuk segera membebaskan empat sandera yang tersisa.
"Kami masih bekerja keras untuk membebaskan empat WNI lainnya," kata Presiden di Istana Bogor, Minggu (1/5/2016).
Meski muncul sinyal bahwa 4 WNI itu akan segera dibebaskan, menyusul 10 WNI yang saat ini sudah berada di Jakarta, halnya terntu berbeda bagi keluarga 4 WNI itu.
Selama belum melihat keempatnya kembali dengan selamat, harap-harap cemas itu tetaplah besar.
Ada pun keempat WNI yang disandera tersebut masing-masing bernama Moch Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir.
Keempatnya ditengarai sebagai "pejabat" penting di kapal pengangkut batubara TB Henry tersebut.
Total ABK kapal tersebut saat terjadi penyerangan sebetulnya berjumlah 10 orang.
Saat itu 5 ABK selamat dari penyanderaan. Mereka adalah Yohanis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian, Rohaidi dan Royke Fransy Montolalu. Mereka berada di kapalnya di perairan Lahad Datu, Malaysia.
Sementara seorang ABK bernama Lambos Simanungkalit menjadi korban tertembak anggota Abu Sayyaf. Lambos sempat menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit Tawau akibat luka parah pada bagian bawah ketiak kiri tembus dada.
Kini sembari memberi apresiasi bagi tim lobi yang berhasil membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, mari kita tunggu dan berdoa agar pembebasan 4 WNI lainnya menjadi kenyataan dan mereka kembali ke Indonesia dengan selamat.