Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WNI Sandera Abu Sayyaf Bebas: Keluarga Serta Tetangga Bayu Sujud Syukur dan Shalat Berjamaah

Setelah mendengar kabar pembebasan sandera, keluarga Bayu langsung melaksanakan sujud syukur dan shalat berjamaah bersama puluhan warga setempat di rumahnya di di Miliran, kecamatan Delanggu, Klaten.
Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina. Bayu Oktavianto satu dari sepuluh awak kapal yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saat melintas di perairan Filipina pada Sabtu (26/3/2016)/Antara- Aloysius Jarot Nugroho
Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina. Bayu Oktavianto satu dari sepuluh awak kapal yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saat melintas di perairan Filipina pada Sabtu (26/3/2016)/Antara- Aloysius Jarot Nugroho

Kabar24.com, KLATEN - Beragam ekspresi diperlihatkan keluarga WNI korban penyanderaan yang telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf.

Setelah mendengar kabar pembebasan sandera, keluarga Bayu langsung melaksanakan sujud syukur dan shalat berjamaah bersama puluhan warga setempat di rumahnya di di Miliran, kecamatan Delanggu, Klaten.

Keluarga Bayu Oktavianto, salah satu anak buah kapal Tug Boat Brahma 12 asal Dukuh Miliran, Desa Mendak, Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berangkat ke Jakarta untuk menjemput yang bersangkutan.

Sutomo, 48, ayah kandung Bayu Oktavianto bersama adik kandungnya, Supardi, rencananya berangkat dari rumah di Miliran Kecamatan Delanggu menuju Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Senin, sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya diminta menjemput Bayu ke Jakarta, Senin ini, dan berangkat dengan naik pesawat terbang Sriwijaya Air dari Bandara Adi Sumarmo sekitar pukul 11.00 WIB," kata Sutomo.

Dia mengatakan keluarganya mendapatkan informasi dari pihak perusahaan pelayaran, bahwa Bayu bersama sembilan ABK lainnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (1/5/2016) malam. Mereka tidak langsung dipulangkan ke rumah masing-masing.

Namun, katanya, pihaknya diminta ke Jakarta dengan dikirim bukti pesan untuk dua orang tiket pesawat terbang Sriwijaya Air melalui Bandara Adi Soemarmo, Senin (2/5/2016).

Dia mengatakan di Jakarta akan ada acara serah terima, dan selanjutnya menunggu langkah lebih lanjut dari pemerintah atau perusahaan pelayaran, apakah langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing atau tidak.

Sebanyak 10 WNI ABK Tug Boat Brahma 12 telah bebas dari penyanderaan kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf, di Filipina selatan.

Ia mengaku mendapatkan informasi terakhir dari perusahaan tempat putranya bekerja, bahwa 10 ABK, termasuk Bayu yang sudah dibebaskan, dari bagian personalia PT Patria Maritim di Jakarta, sekitar pukul 14.00 WIB.

Dia mengatakan 10 ABK, termasuk Bayu, langsung dipulangkan ke Indonesia, dan telah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 23.30 WIB.

Setelah mendapat kabar itu, keluarga Bayu langsung melaksanakan sujud syukur dengan shalat berjamaah bersama puluhan warga setempat di rumahnya di Miliran, Klaten.

Bayu Oktavianto bersama sembilan ABK lainnya disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina, sekitar satu bulan lebih, kini mereka sudah dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper