Kabar24.com, DENPASAR--Upaya pembinaan terhadap warga binaan di Lapas Kerobokan dinilai gagal karena masih sering terjadi bentrok antar sesama penghuni.
Wagub Bali Ketut Sudikerta mengusulkan rencana merelokasi lapas tersebut dapat ditindaklanjuti, agar ketenangan masyarakat di sekitar lapas dapat tenang.
Dia mendukung wacana yang dilontarkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk memindahkan lapas terbesar di Pulau Dewata tersebut ke TPA Suwung, Denpasar.
"Lokasi yang sekarang sudah krodit, dari sisi transportasi dan penghuni. Kami akan koordinasi dengan Kemenkumham," ujarnya, Jumat (22/4/2016).
Pada Kamis (21/4/2016) tengah malam, Lapas Kerobokan kembali bergolak, karena sejumlah penghuni yang tergabung dalam satu ormas menolak pelimpahan sekitar 11 tersangka kasus bentrok yang menewaskan anggota ormas pada Desember 2015.
Sejumlah fasilitas di dalam lapas dilaporkan rusak, tetapi peristiwa tersebut dapat segera ditangani oleh aparat kepolisian dan tidak sampai menyebabkan bentrok besar.
Sudikerta menegaskan sudah siap membantu Kemenkuham memfasilitasi jika rencana pemindahan tersebut ditindaklanjuti.
Dia menyatakan Pemprov Bali sangat mengharapkan relokasi untuk mengurangi seringnya terjadi gesekan.
"Dari lapas sudah kami kasih tahu, tetapi apakah sudah ditindaklanjuti kami belum tahu. Lokasinya di TPA Suwung, karena itu wilayah Denpasar dan Badung," tuturnya.
Dia menambahkan fungsi lapas adalah menyadarkan orang sakit menjadi sehat, tetapi yang terjadi di Lapas Kerobokan justru sebaliknya, yakni orang yang keluar justru lebih sakit.
Menurutnya, hal itu terjadi akibat ketidakmampuan manajemen pengelolaan lapas.