Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan delegasi ke Republik Federal Jerman yang dipimpin oleh Angela Merkel akan fokus pada pendidikan vokasional alias kejuruan.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengungkapkan Jerman adalah partner klasik Indonesia dalam bidang ekonomi di Benua Biru. Melalui siaran tertulis, Retno menuturkan pertemuan dengan Merkel sendiri akan dilakukan usai forum bisnis.
"Jerman adalah mitra utama kita di kawasan Eropa. Dari segi perdagangan, maka perdagangan Indoinesia-Jerman menduduki peringkat satu di Eropa, untuk investasi mitra ke tujuh," kata Menlu, Minggu malam (17/4/2016) waktu setempat.
Retno menyebutkan, ada tujuh agenda Presiden dan rombongan di Jerman. Agenda pertama, adalah kegiatan ekonomi dan meningkatkan kerja sama vokasional.
Kenapa vokasi? Karena ini dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan pasar saat ini. Di negara seperti Jerman, pendidikan akan terus diteruskan ke universitas, atau ke vokasi dan bisa menyeberang ke universitas," lanjutnya.
Dia menambahkan untuk menaikkan daya saing Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kualifikasi keahlian di bidang tertentu perlu ditingkatkan.
Selain itu, pendidikan vokasi juga bisa menjadi alat untuk mengkapitalisasi bonus demograsi yang dimiliki oleh Indonesia.
Saat ini, sekitar 60% penduduk RI berusia kurang dari 30 tahun, sehingga strategi vokasional dinilai tepat untuk memanfaatkan bonus demografi. "Namun, pemerintah tentu juga harus bermitra dengan swasta untuk pendidikan vokasi ini."