Kabar24.com, JAKARTA - Sekitar seribu nelayan akan menyegel dua pulau reklamasi yang dibangun pengembang di pesisir Pluit, Jakarta Utara pada Minggu pagi, 17 April 2016. "Hari Minggu pukul 09:00, kami akan segel pulau G dan D," kata Ketua Umum Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik.
Pernyataan Riza disampaikan pada acara diskusi soal reklamasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016). Rencananya pada Minggu (17/4) pagi mereka berkumpul di Pelabuhan Muara Angke.
Setelah itu, ratusan perahu nelayan menuju Pulau G yang dibangun anak perusahaan Grup Agung Podomoro. Mereka memasang spanduk besar, plang dan nelayan line di pulau yang diberi nama Pluit City.
Usai melakukan aksi teatrikal, sekitar seribu nelayan itu menuju Pulau D. Pulau ini dibangun Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma atau Aguan.
Langkah penyegelan dilakukan karena di lapangan kegiatan reklamasi masih berlangsung, meski Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah meminta Gubernur Jakarta Basuki Purnama alias Ahok menghentikan sementara reklamasi.
Ketua Umum Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik mengatakan bahwa nelayan sangat bergembira atas kesepakatan yang terjadi antara pemerintah dan DPR untuk menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta. "Masyarakat nelayan sambut gembira setelah mendengar kesepakatan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR," kata Riza.
Riza juga mengatakan bahwa pihaknya berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar bisa segera mengindahkan kesepakatan yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR tersebut.
Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Wijayanti mengatakan bahwa kementeriannya mendukung sikap Menteri Kelautan dan Perikanan dalam menghentikan sementara proses reklamasi di Teluk Jakarta.