Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua BPK Klarifikasi Soal Panama Papers ke Presiden

Selain melaporkan hasil temuan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) semester II/2015, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mengklarifikasi perihal namanya yang diduga tercantum dalam dokumen Panama Papers kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua BPK Harry Azhar Azis (kiri) berbincang bersama Ketua KPK Agus Raharjo saat akan melakukan pertemuan antara KPK dengan BPK di kantor BPK, Jakarta, Rabu (13/1)./Antara-Muhammad Adimaja
Ketua BPK Harry Azhar Azis (kiri) berbincang bersama Ketua KPK Agus Raharjo saat akan melakukan pertemuan antara KPK dengan BPK di kantor BPK, Jakarta, Rabu (13/1)./Antara-Muhammad Adimaja
Kabar24.com, JAKARTA – Selain melaporkan hasil temuan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) semester II/2015, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mengklarifikasi perihal namanya yang diduga tercantum dalam dokumen “Panama Papers” kepada Presiden Joko Widodo.
 
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan Presiden mendengarkan dan telah menerima penjelasan Ketua BPK Harry Azhar Aziz perihal dugaan tersebut.
 
“Presiden sudah menerima itu, tapi belum tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya. Jadi hanya mendengarkan laporan dari Ketua BPK,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (14/4/2016).
 
Namun, Pramono enggan berkomentar lebih jauh terkait dugaan aset yang dimiliki Harry di luar negeri itu. "Mengenai bagaimana dan apa, tentu Ketua BPK sendiri yang tahu. Tetapi, yang jelas, beliau sudah menyampaikannya, mengklarifikasi kepada Presiden," ujarnya.
 
Belakangan ini, nama Harry Azhar Aziz santer dikabarkan berada dalam daftar Panama Papers sebagai pemilik salah satu perusahaan offshore di Panama.
 
Selain itu, Harry juga menyampaikan perihal perkembangan masalah lahan Rumah Sakit Sumber Waras kepada Presiden Jokowi.
 
Hanya menyampaikan, tetapi kami tidak menyampaikan ke publik,” kata Pramono.
 
Adapun, saat menghadiri peringatan Hari Hutan Internasional (HHI) di Pulau Karya pagi tadi, Presiden Jokowi mengungkapkan baru akan bertindak bila seluruh data kajian terkait nama-nama tersebut lengkap.
 
“Saya akan bicara setelah data-datanya komplit,  jangan sampai bicara setengah-setengah kasih pernyataan setengah-setengah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper