Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panama Papers: Terlibat Perusahaan Offshore, PM Inggris David Cameron Didesak Mundur

Perdana Menteri Inggris David Cameron mendapat tekanan dari kubu oposisi yang meminta dirinya mundur dari jabatan karena skandal Panama Papers.
PM Inggris David Cameron saat berpidato pada sebuah forum di London, Inggris, Sabtu (9/4/2016)./Reuters-Kerry Davies
PM Inggris David Cameron saat berpidato pada sebuah forum di London, Inggris, Sabtu (9/4/2016)./Reuters-Kerry Davies

Kabar24.com, LONDON -Perdana Menteri Inggris David Cameron mendapat tekanan dari kubu oposisi yang meminta dirinya mundur dari jabatan karena skandal Panama Papers.

Minggu (10/4/2016), Cameron merilis catatan pajak dirinya sebagai upaya memberi jawaban atas pertanyaan soal peningkatan harta kekayaan dirinya. Hal ini dilakukan karena mendiang ayahnya tercatat menempatkan dana di luar negeri seperti tercatat dalam daftar di Panama Papers.

Hal itu memicu munculnya tuntutan pengunduran diri Cameron. Catatan di Panama Paper itu telah menjadi amunisi baru bagi kubu oposisi di parlemen yang menyoroti keengganan Cameron menjelaskan keterkaitan secara detil hubungan keungan Cameron dengan ayahnya.

Cameron akhirnya melakukan langkah yang selama ini tidak pernah dilakukan pemimpin Inggris dengan memberitahukan detil data rahasia setelah menyatakan dirinya akan membereskan kekacauan pajak di keluarganya.

Dokumen yang berasal dari RNS Chartered Accountants, salah satu firma akuntan independen di Inggris, menggambarkan data pajak Cameron selama 6 tahun.

Disebutkan bahwa Cameron membayar pajak sebesar 75,898 poundsterling ($107,198) untuk pendapatan tahun 200,307 pounds pada tahun keuangan 2014-2015.

Sedangkan pendapatan dia meliputi gaji sebesar 140,522 pound, penghasilan kena pajak 9,834 pounds, selanjutnya 46,899 pounds berasal dari bagian atas biaya sewa rumah keluarga di London dan 3,052 pounds bunga simpanan.

Sejumlah politisi dan pebisnis terkemuka tercatat dalam Panama Papers termasuk mantan Perdana Menteri Islandia. Sekitar 11,5 juta dokumen dibocorkan dari firma hukum Panama Mossack Fonseca.

Bocoran itu secara rinci menggambarkan tentang pembentukan lebih dari 200.000 perusahaan offshore di negeri yang tidak mengenakan pajak.

Meski tidak dituduh melakukan tindakan ilegal apapun, Cameron telah membuat empat pernyataan berbeda dalam empat hari terkait posisi ayahnya yang disebutkan dalam dokumen yang menghebohkan tersebut.

Pada Kamis ia sempat menyatakan dirinya memiliki saham pada perusahaan offshore ayahnya tersebut.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa unit investasi tersebut tidak dimaksudkan untuk menghindari pajak namun untuk sarana investasi dalam dolar dan dia meyakinkan telah membayar pajak atas investasinya tersebut. Cameron menyebut angka sekitar 30.000 poundsterling. Hal itu dilakukannya saat menjual perusahaan itu pada Januari 20110, sebelum ia menjadi Perdana Menteri Inggris.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper