Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdana Menteri Australia Akan Pimpin 1.000 Delegasi Bisnis Ke China

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang pada bulan lalu mengkritisi pengerahan militer China di Laut China Selatan, akan membawa 1.000 pemimpin bisnis ke China pekan depan dan berharap dapat membangun perjanjian zona perdagangan bebas dengan negara tersebut.
Ilustrasi: PM Australia Malcolm Turnbull (kiri) dan Presiden Joko Widodo melepas dasi saat mengunjungi Pasar Tanah Abang (12/11/2015)./Reuters-Adek Berry
Ilustrasi: PM Australia Malcolm Turnbull (kiri) dan Presiden Joko Widodo melepas dasi saat mengunjungi Pasar Tanah Abang (12/11/2015)./Reuters-Adek Berry

Kabar24.com, JAKARTA— Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang pada bulan lalu mengkritisi pengerahan militer China di Laut China Selatan, akan membawa 1.000 pemimpin bisnis ke China pekan depan dan berharap dapat membangun perjanjian zona perdagangan bebas dengan negara tersebut.

Turnbull akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden XI Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing dan berharap bisa memanfaatkan transisi China dari ekonomi berbasisi ekspor menjadi konsumen.

Namun, tidak ada keterangan apakah isu Laut China Selatan akan mejadi salah satu agenda dalam pembicaraan tersebut. Bersikerasnya China dalam mengklaim sebagian besar wilayah perairan tersebut telah meningkatkan kehawatiran negara Barat dan negara-negara Tetangga China.

Ibukota negara-negara Barat mengkritik China atas tindakan militerisasi Laut China Selatan dengan mengerahkan persenjataan canggih di wilayah tersebut. China mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliterisasi  wilayah tersebut melalui intensifnya frekuensi partoli.

Kunjungan perdagangan terbesar yang pernah dilakukan pemimpin Australia itu dilaksanakan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi China yang sangat penting untuk pekerjaan Australia.

Perjanjian Perdagangan Bebas China-Australia telah membuka lebih banyak kesempatan perdagangan bagi kedua negara,” ujar Turnbull seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2015).

 “Seiring dengan transisi China ke arah ekonomi yang lebih berbasis konsumsi dan jasa, pelaku bisnis di Australia menemukan pasar dan kesempatan baru di China.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper