Kabar24.com, JAKARTA— Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang pada bulan lalu mengkritisi pengerahan militer China di Laut China Selatan, akan membawa 1.000 pemimpin bisnis ke China pekan depan dan berharap dapat membangun perjanjian zona perdagangan bebas dengan negara tersebut.
Turnbull akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden XI Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing dan berharap bisa memanfaatkan transisi China dari ekonomi berbasisi ekspor menjadi konsumen.
Namun, tidak ada keterangan apakah isu Laut China Selatan akan mejadi salah satu agenda dalam pembicaraan tersebut. Bersikerasnya China dalam mengklaim sebagian besar wilayah perairan tersebut telah meningkatkan kehawatiran negara Barat dan negara-negara Tetangga China.
Ibukota negara-negara Barat mengkritik China atas tindakan militerisasi Laut China Selatan dengan mengerahkan persenjataan canggih di wilayah tersebut. China mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliterisasi wilayah tersebut melalui intensifnya frekuensi partoli.
Kunjungan perdagangan terbesar yang pernah dilakukan pemimpin Australia itu dilaksanakan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi China yang sangat penting untuk pekerjaan Australia.
Perjanjian Perdagangan Bebas China-Australia telah membuka lebih banyak kesempatan perdagangan bagi kedua negara,” ujar Turnbull seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2015).
“Seiring dengan transisi China ke arah ekonomi yang lebih berbasis konsumsi dan jasa, pelaku bisnis di Australia menemukan pasar dan kesempatan baru di China.”