Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pengembangan Simpang Susun Semanggi selesai pada pertengahan 2017.
“Mudah-mudahan 17 Agustus 2017 bisa dioperasikan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal pada sambutannya di acara peletakan batu pertama di Taman Semanggi, Jumat (8/4/2016) siang.
Pengembangan Simpang Susun Semanggi ini diharapkan mampu mengurai kemacetan di daerah Semanggi, karena tidak ada lagi pertemuan antara pengendara dari Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman.
Pengendara dari arah Cawang nanti akan dapat langsung berbelok di Semanggi menuju Bundaran HI. Sementara itu, mereka yang dari arah Slipi dapat langsung belok di Semanggi untuk menuju Blok M melalui flyover yang berbentuk lingkaran.
Yusmada menegaskan bentuk asli Semanggi, empat kupingan, akan dipertahankan karena bernilai sejarah.
Pembiayaan pengembangan Simpang Susun Semanggi berasal dari swasta, PT Mitra Panca Persada, sebagai kompensasi atas pelampauan nilai Koefisen Lantai Bangunan (KLB) yang mengacu pada Pergun Nomor 175 tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan, sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Wika).
Dengan pembangunan ini, Yusmada berharap lalu lintas dapat berjalan seperti biasa karena pengerjaan akan dilakukan di Taman Semanggi.
Diperkirakan pembangunan akan mengganggu kondisi taman hingga 50 persen. Dia sudah meminta pengembang untuk mengembalikan taman pada keadaan semula setelah proyek selesai.