Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai pembawa bendera Belgia, Brussels Airlines terpaksa menggeser bandara hub utamanya ke empat kota lainnya, pasca aksi teror yang terjadi di Bandara Brussels Belgia.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (28/3/2016), Brussels Airlines terpaksa menggeser sejumlah pesawat dan kru ke Frankfurt dan Zurich agar penerbangan menuju Afrika dan AS tetap berjalan.
Selain itu, Brussels juga menggeser kru dan unit pesawat ke Antwerp dan Liege agar penerbangan menuju kota-kota di Eropa tetap ada. Adapun, lokasi kedua kota itu membutuhkan waktu satu jam dari pusat kota Brussels.
Sementara itu, maskapai lainnya menggunakan bandara alternatif seperti Charleroi dan Ostend agar Belgia tetap terkoneksi. Adapun, Bandara Brussels masih akan ditutup hingga Selasa pekan ini.
Juru Bicara Brussels Air Geert Sciot mengatakan proses pemindahan pesawat ke bandara lainnya biasanya memerlukan waktu 3-4 bulan untuk menyiapkan segala hal seperti katering, kargo, ground handling, dan lain sebagainya.
“Tantangan yang kami hadapi sangat besar. Bandara hub utama kami ditutup. Alhasil, perencanaan penerbangan dari bandara lain menjadi sangat dibutuhkan, termasuk penempatan pesawat dan kru, slot time, dan mengatur ulang pemesanan tiket,” katanya.