Kabar24.com, JAKARTA- Kasus penderita "human immunodeficiency virus / acquired immuno deficiency syndrome" (HIV/AIDS) di Kabupaten Lebak, Banten menimpa puluhan ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya.
"Kami mencatat jumlah penderita HIV/AIDS di Lebak yang masih hidup sekitar 98 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah saat dihubungi di Lebak, Sabtu. Selama ini, penderita penyakit HIV/AIDS tentu cukup berbahaya, karena hingga kini belum ditemukan obatnya.
Pengendalian penyakit menular tersebut melibatkan semua pihak, termasuk keluarga, pers, komponan masyarakat juga pemuka agama. Sebab, kata dia, penularan penyakit HIV/AIDS cukup mengkhawatirkan dan menjadikan ancaman karena dari tahun ke tahun meningkat. Karena itu, pemerintah daerah terus mengoptimalkan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman bahaya penyakit tersebut.
"Kami berharap pengendalian penyakit mematikan itu semua bergerak agar tidak menularkan kepada anak-anak generasi muda," ujarnya.
Menurut dia, saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Lebak yang ditemukan positif sebanyak 98 orang dan mereka masih hidup dengan menjalani pengobatan. Namun, kebanyakan penderita itu teridentifikasi ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya yang terlebih dahulu positif HIV/AIDS. Penyebaran penderita HIV/AIDS karena ditularkan melalui jarum suntik, narkoba, dan hubungan seks bebas.
Selain itu, terjadi transfusi darah dari penderita yang positif terkena virus HIV/AIDS kepada orang yang negatif. Begitu juga bayi yang menyusui dari ibunya yang positif penyakit HIV/AIDS. "Kami minta peran serta tokoh agama, keluarga dan masyarakat bisa mencegah penyebaran penyakit yang mematikan itu," ujarnya.
Ia akan mengoptimalkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kepada kalangan pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan lainya. Kegiatan penyuluhan itu bertujuan meningkatkan pemahaman tentang bahaya penyakit HIV/AIDS. Sebab, kata dia, penyakit tersebut bisa menularkan kepada siapapun jika melakukan hubungan seks dengan yang terjangkit positif itu. "Kami mendukung Indonesia terbebas prostitusi 2019 guna mencegah penyebaran HIV/AIDS," katanya.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlidungan Masyarakat Kabupaten Lebak Yusup mengatakan pihaknya meminta camat dan kepala desa/kelurahan agar menganstisipasi bahaya penyakit HIV/AIDS. "Selama ini penularan HIV/AIDS sangat menghantui para remaja," ujarnya.