Bisnis.com, PADANG—Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat diminta meningkatkan sosialisasi penanganan gempa dan tsunami kepada masyarakat.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengakui langkah-langkah menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami perlu diperjelas dan disosialisasikan lebih luas.
“Contohnya gempa beberapa hari lalu, warga masih panik. Bahkan warga di Bandar Buat (jauh dari bibir pantai) pun masih berlari ke tempat lebih tinggi,” ujarnya, Jumat (4/3/2016).
Dia meminta BPBD meningkatkan sosialisasi dan penjelasan langkah-langkah evakuasi saat terjadi bencana gempa, setingga tidak menimbulkan korban dalam jumlah besar.
Menurutnya, kondisi warga ketika gempa mengguncang Samudera Hindia dekat kawasan Mentawai dengan kekuatan 7,8 SR dan berpotensi tsunami, menyebabkan warga hilang kendali. Padahal, semestinya warga mengikuti langkah-langkah antisipasi bencana.
“Masih banyak masyarakat yang belum tahu langkah-langkahnya, seharusnya untuk yang sudah berada di zona nyaman tidak perlu panik dan lari,” katanya.
Dia mengatakan pemerintah setempat juga mendorong kabupaten/kota yang berada di pinggir pantai untuk meningkatkan sosialiasi. Beberapa daerah di Sumbar yang berbatasan langsung dengan laut adalah Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai.