Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unicef: Kegiatan Bisnis Jangan Membahayakan Anak-anak

Unicef mengatakan dunia usaha harus memperkuat perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan kerja demi mendorong kesejahteraan generasi penerus bangsa.
Ilustrasi/Unicef.org
Ilustrasi/Unicef.org

Kabar24.com, JAKARTA - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendanaan Anak-Anak (The United Nations Children's Fund/Unicef) mengatakan dunia usaha harus memperkuat perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan kerja demi mendorong kesejahteraan generasi penerus bangsa.

"Unicef mengimbau dunia usaha untuk memastikan aktivitas dan operasional bisnis mereka tidak membahayakan anak-anak," kata Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Gunilla Olsson melalui siaran pers pada Rabu (3/2/2016).

Unicef menyatakan kebijakan pemerintah juga harus memberi landasan hukum yang mendukung bisnis dalam hal ini, termasuk memastikan perlindungan anak dari kemungkinan pelanggaran haknya sebagai dampak dari kegiatan bisnis.

Praktik bisnis diharapkan dapat mengakomodasi hak-hak dan kebutuhan anak. Salah satunya dengan menyediakan ruang laktasi bagi karyawan perempuan yang menyusui.

Gunilla mengatakan tanggung jawab sosial perusahaan dengan fokus terhadap hak anak-anak melampaui investasi filantropis yang akan memperkuat aspek berkelanjutan perusahaan, reputasi dan manajemen risiko yang pada akhirnya membangun lingkungan bisnis yang stabil, inklusif dan berkelanjutan.

"Kami berharap akan ada lebih banyak perusahaan yang meninjau kembali kegiatan bisnis mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hak anak dan dunia usaha," tuturnya.

Dia mengatakan Unicef dan para mitra dari Save the Children dan Global Compact telah mengembangkan Sepuluh Prinsip Hak Anak dan Dunia Usaha, yang memberi panduan komprehensif bagi bisnis untuk menghormati dan mendukung hak-hak anak di dunia usaha, pasar, dan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM Mualimin Abdi mengatakan selain negara, para pelaku bisnis juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati HAM dalam setiap operasional dan praktik bisnisnya karena proses bisnis memiliki dampak, baik langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat.

Untuk itu, dia mengatakan penting untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen para pemangku kepentingan, terutama pelaku bisnis, untuk saling mendukung dan melindungi hak anak.

Presiden Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta W. Kamdani mengutarakan satu per tiga populasi dunia adalah anak-anak yang merupakan calon pemimpin masa depan, pekerja, dan pelanggan dari perusahaan.

Untuk itu, kesejahteraan anak-anak harus menjadi prioritas dalam upaya menjaga kesinambungan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper