Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Jepang dan Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations International Children's Emergency Fund/UNICEF) menyepakati program bantuan hibah untuk meningkatkan pembelajaran, gizi, dan kualitas hidup bagi 2.500 anak-anak di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Program hibah tersebut akan berlangsung selama dua tahun mulai April 2025, dengan dana sebesar US$3,34 juta atau setara Rp54,44 miliar.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masaki memaparkan penyediaan makanan bergizi dan hemat biaya rencananya dimulai Juli 2025 mendatang. Hal ini dilakukan melalui dapur pusat yang akan dibangun Badan Gizi Nasional (BGN) RI dan melalui para juru masak dan ahli gizi yang dikerahkan oleh pemerintah Indonesia.
Dia menuturkan, kemitraan iniakan mendukung penyediaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta peningkatan literasi dan kesadaran gizi bagi anak-anak dan tenaga pendidik. Bantuan ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Indonesia pada Januari 2025 lalu.
"Program ini akan memberikan dukungan pemberian makanan dan pembelajaran dasar untuk 2.500 anak," jelas Masaki pada Senin (24/2/2025).
Program ini juga akan memberikan pelatihan kepada 150 guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan pengajaran di bidang literasi dan numerasi, serta kesadaran gizi. Sementara itu, 2.500 orang tua akan mendapatkan manfaat dari pengetahuan tentang gizi.
Baca Juga
Selain itu, Pemerintah Jepang dan UNICEF akan menyediakan perlengkapan dan buku untuk mendukung pembelajaran anak termasuk kesadaran gizi.
Pakar nutrisi UNICEF juga akan memberikan nasihat kepada ahli gizi dan juru masak. Sebanyak 270 pejabat pemerintah, tim memasak, guru dan kepala sekolah akan mendapatkan manfaat dari inisiatif peningkatan kapasitas seputar makanan di sekolah.
Lebih lanjut, bantuan tersebut juga akan menyediakan program peningkatan kapasitas dalam perencanaan dan penganggaran bagi 50 pembuat kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk penyediaan makanan sekolah yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Dubes Masaki menambahkan, program ini merupakan bentuk dukungan terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan gizi anak Indonesia.
"Implementasi proyek ini diharapkan dapat meningkatkan gizi dan kualitas hidup anak-anak, dan memperbaiki situasi stunting dan gizi buruk pada anak-anak Indonesia," kata Masaki.
Sementara itu, Perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman menambahkan bahwa setiap anak memiliki hak untuk berkembang sepenuhnya, termasuk akses terhadap layanan sosial berkualitas. Zaman menuturkan, makanan bergizi dan lingkungan belajar yang mendukung adalah bahan utama untuk bertumbuh sehat dan keberhasilan masa depan setiap anak.
"UNICEF bangga bermitra dengan Pemerintah Jepang untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan pendidikan dan gizi bagi anak-anak di Papua," jelasnya.
Zaman menuturkan, UNICEF juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas kemajuan dalam hak dan kesejahteraan anak selama bertahun-tahun.
Dia menuturkan, Pemerintah Indonesia terus memberikan prioritas terkait pertumbuhan, perkembangan, pembelajaran, dan peluang masa depan anak-anak. Dia juga melihat bahwa anak-anak ditempatkan pada prioritas utama pembangunan nasional.