Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMUKIMAN GAFATAR DIBAKAR: Ini Pengakuan Blak-blakan Eks Gafatar

Menurut dia, alasan mendasar dirinya dan teman-teman lainnya tetap ikut kelompok eks Gafatar adalah untuk mengembangkan program kedaulatan pangan di Indonesia.
  Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). Permukiman di lahan seluas 43 hektar tersebut dibakar sejumlah oknum masyarakat sebelum 796 warga eks-Gafatar berhasil dievakuasi pemda setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). Permukiman di lahan seluas 43 hektar tersebut dibakar sejumlah oknum masyarakat sebelum 796 warga eks-Gafatar berhasil dievakuasi pemda setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Alasan Dasar


Menurut dia, alasan mendasar dirinya dan teman-teman lainnya tetap ikut kelompok eks Gafatar adalah untuk mengembangkan program kedaulatan pangan di Indonesia.

"Karena generasi sekarang umumnya tidak mau bertani, tetapi giliran kami mau bercocok tanam kok dipermasalahkan," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, dengan berkumpulnya eks anggota Gafatar, maka akan memudahkan pemerintah dan instansi terkait untuk memantau kegiatan eks Gafatar tersebut.

Sementara itu, Wasito (41) eks Gafatar juga asal Cilacap mengaku masih trauma barak mereka dibakar massa.

"Selama ini kami bisa hidup rukun, dengan warga setempat, sehingga kami bingung tiba-tiba ada masalah dan tiba-tiba sudah diberikan batas waktu harus meninggalkan Desa Pasir yang dia tempati selama tiga bulan tersebut," ujarnya.

Menurut dia, dirinya dan rekan-rekannya dulunya memang pernah ikut organisasi Gafatar, tetapi sekarang tidak lagi.

"Sehingga kami tidak mengerti tiba-tiba ada masalah seperti ini. Tadinya, mau mengembangkan keramba ikan nila, tetapi keburu ada masalah seperti ini," kata Wasito yang enggan dipulangkan ke daerah asal, karena harta bendanya sudah dijual untuk modal pindah ke Kalbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper