Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaksa Agung Minta Riza Chalid Penuhi Panggilan Penyidik

Kejaksaan Agung meminta pengusaha M.Riza Chalid yang ada dalam dugaan rekaman Freeport untuk memenuhi panggilan penyelidik sekaligus guna menjelaskan persoalan tersebut.
Riza Chalid/youtube
Riza Chalid/youtube

Bisnis.com, JAKARTA --  Kejaksaan Agung meminta pengusaha M Riza Chalid yang ada dalam dugaan rekaman Freeport untuk memenuhi panggilan penyelidik sekaligus guna menjelaskan persoalan tersebut.

"Kita berharap Riza Chalid memenuhi panggilan penyelidik, sebagai warga negara yang baik harus mematuhi panggilan itu. Kalau merasa tidak ada apa-apa, kenapa tidak datang," kata Jaksa Agung HM Prasetyo pada saat konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan Tahun 2015 di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Kejagung, Ragunan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Jaksa Agung menegaskan keterangan dari Riza Chalid sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus dugaan rekaman tersebut. "Kita panggil dia sebagai salah satu pihak yang kita minta," katanya.

Dia mengatakan  alasan pemanggilan Riza Chalid itu tidak terlepas dari suaranya yang dominan dalam dugaan rekaman yang menyebut-nyebut nama Ketua DPR Setya Novanto itu.

Kejaksaan Agung menyatakan rekaman asli Freeport tidak bisa dipinjamkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan sudah disampaikan pula kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan.

"Memang kemarin, Menkopolhukam bertanya ke saya, kalau kita pinjam, kan tanpa ada persetujuan. Dia bisa memahami itu," kata Jaksa Agung HM Prasetyo.

Ia menambahkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin telah menitipkan telepon seluler yang digunakan untuk merekam percakapan dengan Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov) dan pengusaha minyak M Riza Chalid ke Kejagung.

Selanjutnya, kata dia, Presdir PT Freeport Indonesia tidak ingin meminjamkan rekaman tersebut kepada siapapun termasuk MKD. "Kita sudah nyatakan alat perekam itu untuk sementara dititipkan pada kita. Jadi bukan kewenangan kita. Sementara pemiliknya tidak setuju dan tidak memperkenankan dipinjam oleh siapapaun," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper