Bisnis.com, JAKARTA — Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan membenarkan telah mengundurkan diri secara sukarela beberapa hari menjelang pelantikan anggota DPR terpilih.
Arteria Dahlan merupakan calon pengganti calon legislatif alias caleg PDIP terpilih dari dapil IV Jawa Timur Sri Rahayu.
Sri Rahayu dan Arteria resmi mundur setelah keluarnya Surat Keputusan (SK) KPU 1401/2024 tentang Perubahan Kelima Atas Keputusan KPU Nomor 1206/2024 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR dalam Pemilihan umum Tahun 2024.
Dalam SK yang dikeluarkan pada Jumat (27/9/2024) dan ditandatangani Ketua KPU Mochammad Afifuddin, disebutkan bahwa Romy Soekarno yang ditetapkan sebagai calon anggota legislatif terpilih dari PDIP dapil VI Jatim. Untuk diketahui, Romy Soekarno adalah Cucu Presiden ke-1 RI Soekarno.
“Iya betul [sukarela mundur]. Enggak ada [paksaan], siapa yang bisa maksa saya. Enggak ada itu. Apalagi kalau dipaksa, akan saya lawan dengan segala konsekuensinya saya lawan,” tutur dia saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Arteria menambahkan, dia tahu diri karena dibesarkan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas, sehingga dia merasa sebagai petugas partai sudah seharusnya bekerja untuk melayani Ibu Ketum dan keluarga besarnya.
Baca Juga
Bagi dia, hal tersebut tidak menjadi masalah. Arteria juga memandang mungkin dengan mundurnya dia ini adalah sebagai waktu untuk beristirahat setelah 10 tahun berada di Parlemen Senayan.
“Bagi saya mungkin ini waktu bagi kami juga untuk bisa beristirahat. Selama 10 tahun ini saya gak bisa [istirahat]. Saya nitip daerah pemilihan, Tulungagung, apalagi Kabupaten Blitar, Bumi Bung Karno, ya mungkin mudah-mudahan akan lebih pas apabila dilanjutkan oleh Mas Romy,” katanya.
Anggota Komisi III DPR itu juga menegaskan walaupun adanya pengunduruan diri tersebut, dia masih tetap berstatus Politikus PDIP. Dia turut menyebut sebagai loyalis PDI Perjuangan, sehingga tidak mungkin melakukan perlawanan kepada partai.
“Saya bukan anak nakal, saya ini loyalis PDI Perjuangan. Darah saya ini merah, gak mungkin di akhir saya akan melawan,” tegas Arteri.