Kabar24.com, JAKARTA -- Sebanyak 11 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menjadi finalis di ajang DBS Young Economist Stand-Up.
Mereka beradu gagasan untuk memecahkan permasalahan perekonomian serta peluang era revolusi digital Indonesia dalam menyongsong Indonesia di 2030.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu finalis dari Universitas Indonesia, Tania Sani Annisah yang menilai peluang revolusi digital di Indonesia sangat besar karena sebagian masyarakatnya saat ini telah melek teknologi.
"Generasi muda Indonesia dalam menanggapi revolusi digital membuat code RED, yaitu Remember what we are capable of, Educate yourself, dan Development is a must," ujar Tania dalam presentasinya.
Mahasiswi jurusan komunikasi ini lebih lanjut memaparkan dampak revolusi digital pada 2030 mendatang. Selain Tania, finalis lain, Nadriel Ukadin perwakilan dari Prasetiya Mulya School of Economy and Business menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia, yaitu energi surya.
"Potensi energi surya di Indonesia melimpah, namun belum dimanfaatkan. Ada beberapa orang yang bisa mengembangkan, tapi justru sekolah di luar negeri," ucap mahasiswa marketing semester satu tersebut.
Usai memberikan materi presentasi selama lima menit, para peserta kemudian mendapat pertanyaan dari tiga dewan juri yang harus langsung dijawab. Adapun bertindak sebagai juri yaitu ekonom senior, Faisal Basri; Aktivis dan pendiri Indonesia Youth Conference, Alanda Kariza; dan Ekonom DBS Group Research, Gundy Cahyadi.
Dari 11 peserta nantinya akan diambil tiga pemenang. Para pemenang akan mendapat hadiah uang tunai, tur dan kunjungan ke kantor Bank DBS Singapura, sesi mentoring dengan Chief Economist DBS, David Carbon, serta mengikuti program magang di Bank DBS Indonesia.
Sebelumnya, para finalis sudah melewati babak penyisihan dengan membuat rekaman video pidato berkonsep stand-up berdurasi tiga menit yang diunggah ke YouTube dengan menyertakan tagar #DBSYES. Sementara untuk tema dan bahan riset untuk pembuatan pidato bersumber dari DBS Asian Insight yang bebas dipilih oleh peserta.
Ke-11 finalis tersebut terpilih dari total 300 peserta. Adapun babak penyisihan berakhir pada akhir Oktober 2015 lalu.