Kabar24.com, JAKARTA -- Sejumlah isu akan dibahas oleh aktivis buruh migran baik dari dalam maupun luar negeri saat menggelar Jambore Nasional Buruh MIgran Indonesia di Jember, Jawa Timur.
Selain membahas revisi UU No.39/2004, acara itu juga akan membahas hukuman mati, perlindungan PRT migran, perlindungan undocumented migrant workers, komitmen pemerintah daerah, keberpihakan pendidikan tinggi untuk perlindungan buruh migran, Asean dan buruh migran, serta pendidikan adil gender bagi calon buruh migran.
Pembahasan juga akan dilakukan mengenai pengembangan ekonomi, peran akademisi dalam perlindungan buruh migran, RPJMN dan buruh migran, advokasi buruh migran berbasis teknologi, mengakhiri praktek korupsi dalam penempatan buruh migran, pran media dalam perlindungan buruh migran, menuju pembiayaan migrasi yang ideal, serta problem agrarian dan problem migrasi.
"Tema-tema ini diharapkan akan menjadi kerangka dalam memperbaharui tata kelola migrasi yang eksploitatif menjadi migrasi aman yang berbasis pada penegakan HAM dan keadilan gender," kata Analis Kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo, Senin (23/11/2015).
Jambore akan diakhiri dengan launching “Deklarasi Tegalboto untuk Perlindungan Buruh Migran” pada 25 November 2015. Seluruh kegiatan Jambore akan terpusat di Gedung Soetardjo Universitas Jember dan fakultas–fakultas di lingkungan Universitas Jember.
Ini Isu dalam Jambore Buruh Migran Indonesia
Sejumlah isu akan dibahas oleh aktivis buruh migran baik dari dalam maupun luar negeri saat menggelar Jambore Nasional Buruh MIgran Indonesia di Jember, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium