Kabar24.com, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar Uji Kompetensi Guru kepada seluruh guru di Indonesia.
Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG), pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mendorong untuk melaksanakan UKG berbasis Teknologi atau online.
"Tahun ini kita dorong menggunakan teknologi, tapi kita tetap tidak memaksakan jika memang tidak siap," ujar Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Saat ini, Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang menggunakan sistem online sebanyak 4032 sekolah. Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya sebanyak 4035 sekolah.
"Yang tiga sekolah dibatalkan ikut UKG online karena dinyatakan tidak siap," ungkap Pranata.
Sedangkan TUK yang menggunakan sistem ofline sebanyak 184 sekolah.
Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis dalam pelaksanaan UKG berbasis online, Kemendikbud mengimbau kepada Pemerintah Daerah setempat untuk bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan menyediakan genset untuk antisipasi listrik mati pada saat pelaksanaan.
"Harus ada pelatihan Operatornya juga jangan sampai ada guru yang mengalami kesulitan operator tidak dapat membantu," tuturnya.
Pranata mengakui, jumlah TUK yang tahun ini melaksanakan ujian online masih dibahwah target. Adapun Kementrian pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5.000 sekolah yang bisa diguanakan untuk TUK online.
Dia menjelaskan, penetapan TUK ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
"Pusat hanya mengimbau untuk pelaksanaan online. Namun jika infrastruktur belum siap itu menjadi pilihan Pemda akan melaksanakan UKG online/offline," katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah akan melaksanakan UKG online yang berlangsung serentak di semua daerah pada 9-27 November. Sementara UKG offline atau manual berlangsung pada 24 November di 10 Provinsi.