Bisnis.com, MALANG— Pemprov Jatim mengembangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) mini untuk mencetak tenaga terampil terlatih.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan masa belajar di SMK mini hanya enam bulan sama dengan Balai Latihan Kerja.
“Remaja saat ini enggan disebut belajar keterampilan di BLK. Karena itulah, kami mendirikan SMK mini,” kata Soekarwo di sela-sela Peresmian Gedung dan Ground Breaking Pembangunan Gedung Pascasarjana dan Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang, Sabtu (31/10/2015).
Rencana, Pemprov Jatim membangun 170 sekolah mini, dan 70 sekolah dibangun tahun ini.
Model pembelajaran SMK mini mengacu model pelatihan di Jerman. Dengan demikian, maka tenaga kerja yang diekspor ke luar negeri merupakan tenaga kerja dengan keterampilan tingkat menengah.Nantinya juga dibangun sistem perlindungannya terhadap TKI.
Kebanyakan SMK mini dibangun di pesantren. Dengan demikian, maka ada perpaduan antara pendidikan agama dengan pendidikan keterampilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel